Suara.com - Sebagian penghuni rumah susun sederhana sewa Jatinegara Barat keberatan membayar uang sewa unit dengan alasan tidak memiliki uang. Untuk menyikapi masalah ini, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memerintahkan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta untuk menelusuri permasalahannya. Jika ternyata mereka hanya pura-pura tidak mampu bayar uang sewa, nanti akan diusir.
"Kalau dia nunggak kita lihat (dulu alasannya apa), kalau memang dia mampu, tapi nggak mau bayar akan kami usir. Dia (warga) kan ngancam akan tidur dibawah, ya tidur dibawah saja," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Khusus kepada warga yang benar-benar kesulitan keuangan, pemerintah akan memberikan toleransi menunda pembayaran.
"Saya sudah instruksikan, kalau memang dia nggak mampu, kita bisa toleransi, bisa perpanjangan. Tapi kalau dia nunggaknya karena sengaja mau main politik, tetap kita usir," kata Ahok.
Pada bulan Agustus 2016, pengurus rusunawa Jatinegara Barat telah melayangkan surat teguran pertama kepada 138 keluarga yang belum membayar sewa.
Rusunawa Jatinegara Barat dibangun untuk menampung warga yang direlokasi dari sejumlah kampung, antara lain Kampung Pulo.
Rusunawa tersebut terdiri dari dua unit tower, 16 lantai, dengan kapasitas mencapai 520 kamar.