Kronologis Tangan Bocah Terjepit Eskalator Mal Pacific Place

Selasa, 18 Oktober 2016 | 19:18 WIB
Kronologis Tangan Bocah Terjepit Eskalator Mal Pacific Place
Eskalator lantai dasar Pacific Place Mall, Jakarta Selatan [suara.com/Welly Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari ini, Vice President Operation Supports Service Mal Pacific Place, Ishak A. Muin menceritakan kronologis kasus balita bernama Alvino (3,5) yang tangan kirinya terjepit eskalator lantai dasar mal Pacific Place, Jakarta Selatan. Kasus tersebut terjadi Senin (17/10/2016) sekitar jam 15.48 WIB dan mengejutkan para pengunjung pusat perbelanjaan.

Awalnya, AL bersama orangtua dan kakaknya ingin turun dari lantai ground floor menuju lantai lower ground. Posisi AL ketika itu berada di paling kiri, persis berada di handle eskalator di antara ibu dan kakaknya. Saat menaiki eskalator, dia duduk dengan tangan kanan dipegang ibunya.

"Saat turun menggunakan eskalator adik kecil (Alvino) tangan kirinya memegang handle eskalator, tangan sebelah kanan dipegang oleh ibunya sampai di ujung eskalator itu tangannya tadi masih belum dilepas kemudian masuk ke dalam safety handle," kata Ishak dalam konferensi pers di Pacific Place.

Tiba-tiba tangan Alvino terjepit. Seketika, ibunya panik dan berteriak meminta pertolongan.

Mendengar teriakan itu, salah satu petugas keamanan langsung mendekati eskalator.

"Jadi penanganan yang kita lakukan dengan menggunakan bantuan baby oil kemudian jarinya bisa terlepas penanganan membutuhkan waktu sekitar 15 menit," kata Ishak.

Ishak tak mau menyimpulkan apakah kejadian tersebut merupakan kesalahan mal atau korban. Pasalnya, kata dia, seluruh pengamanan dalam fasilitas yang ada di mal Pasific Place termasuk eskalator sudah memenuhi prosedur keamanan.

"Mekanisme safety-nya sudah berjalan respon, dari petugas kami sangat cepat dalam hitungan detik langsung melakukan respon memang untuk menyelamatkan," kata dia.

Dia menduga orang tua Alvino yang kurang konsentrasi ketika itu.

"Orangtuanya sejak awal sudah mengendalikan, sudah memegang anaknya, tangan kanannya dipegang terus sampai ujung eskalator. Namun memang kebetulan ada dua anak jadi mungkin perhatian kepada adiknya jadi terfokus pada kakaknya sepertinya begitu," kata dia.

REKOMENDASI

TERKINI