Wakil Ketua DPR dari Fraksi Gerindra Fadli Zon mempertanyakan kapabilitas Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra yang baru dilantik Presiden Joko Widodo pada Jumat (17/10/2016).
"Arcandra apa sih hebatnya? Menurut saya dia biasa-biasa saja, masih banyak yang jauh lebih hebat dari dia. Saya kira pendapat ini di kalangan dunia ESDM kan mereka tahu, who is the best? Apakah dia yang terbaik," ujar Fadli di gedung DPR, Jakarta, Senin (17/10/2016).
Fadli menilai empat hak paten yang dimiliki Arcandra terkait offshore, bukan merupakan prestasi. Sebab, kata dia, semua perusahaan juga bisa memiliki paten, bahkan bisa lebih dari empat.
"Arcandra apa sih hebatnya? Menurut saya dia biasa-biasa saja, masih banyak yang jauh lebih hebat dari dia. Saya kira pendapat ini di kalangan dunia ESDM kan mereka tahu, who is the best? Apakah dia yang terbaik," ujar Fadli di gedung DPR, Jakarta, Senin (17/10/2016).
Fadli menilai empat hak paten yang dimiliki Arcandra terkait offshore, bukan merupakan prestasi. Sebab, kata dia, semua perusahaan juga bisa memiliki paten, bahkan bisa lebih dari empat.
"Coba saya pengen tahu, dia lebih pinter, punya perusahaan besar, paten? Semua orang bisa punya paten. Cuma empat sampai lima paten, satu perusahaan bisa 20.000 paten," kata Fadli.
Fadli menduga Presiden Joko Widodo menjadi korban informasi ketika mengangkat kembali Arcandra untuk memimpin Kementerian ESDM.
Fadli menduga Presiden Joko Widodo menjadi korban informasi ketika mengangkat kembali Arcandra untuk memimpin Kementerian ESDM.
"Jangan-jangan cuma korban informasi, karena dia nggak ngerti dunia ESDM, Jokowi disodorin orang ini (Archandra), merasa orang yang paling hebat," kata dia.
Arcandra sebelumnya adalah menteri ESDM. Tak sampai sebulan, dia diberhentikan dari jabatan tersebut karena masalah dwi kewarganegaraan. Setelah urusan itu selesai, dia diangkat menajdi wakil menteri mendampingi Ignasius Jonan. Sebelum diangkat jadi menteri ESDM, Jonan juga diberhentikan Jokowi dari jabatan menteri perhubungan.
Arcandra sebelumnya adalah menteri ESDM. Tak sampai sebulan, dia diberhentikan dari jabatan tersebut karena masalah dwi kewarganegaraan. Setelah urusan itu selesai, dia diangkat menajdi wakil menteri mendampingi Ignasius Jonan. Sebelum diangkat jadi menteri ESDM, Jonan juga diberhentikan Jokowi dari jabatan menteri perhubungan.