Suara.com - Partai baru bernama Partai Berkarya sudah mendapat pengakuan dari Kementerian Hukum dan HAM pada tanggal 13 Oktober 2016. Di partai ini, putra mendiang Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto, duduk sebagai Ketua Majelis Tinggi.
Ketua Umum Partai Berkarya Neneng A. Tutty dan jajaran hari ini konferensi pers di gedung Granadi, Jalan H. R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
Dalam konferensi pers disebutkan pula nama-nama pengurus partai yang bentuk lambang dan warna seragamnya mirip Partai Golkar itu. Sejumlah tokoh yang selama ini sudah familiar masuk ke struktur.
Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edhy Purdijatno menjadi Ketua Dewan Pertimbangan, Mayjen TNI (Purn) Muchdi P. R. menjadi Ketua Dewan Kehormatan, serta Mayjen TNI (Purn) Syamsu Djalal sebagai Ketua Dewan Penasehat.
Yockie M. Hutagalung, Bambang Ibnu Hartomo, Soni Puji Sasono, Titin Hendrayani, Muhammad Amin Luther, dan Ourida Seskania, masing-masing menjabat sebagai wakil ketua umum.
Sedangkan yang menjabat sebagai ketua harian yaitu Achmad Goesra, Sekretaris Jenderal Badarussin Andi Picunang, dan Raden Mas Hendryanto sebagai bendahara umum.
Partai Berkarya secara resmi dinyatakan berdiri pada tanggal 15 Juli 2016. Tanggal ini bukan tanpa makna. Tanggal ini merupakan tanggal kelahiran Tommy Soeharto. Dia lahir tahun 1962
"Itu pas dengan ulang tahun Pak Tommy," kata Neneng.
Meski sudah masuk struktur Partai Berkarya, saat ini Tommy belum mundur dari jabatan anggota Dewan Pembina Partai Golkar.
Neneng kemudian menjelaskan kenapa atribut Partai Berkarya banyak kesamaannya dengan Partai Golkar, mulai dari warna pakaian dinas harian yang berwarna kuning, sampai dengan lambang partai yaitu partai beringin.