Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan sah saja, jika ada yang berpendapat bahwa Presiden Joko Widodo melantik Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dan Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar yang bersamaan dengan aksi unjuk rasa menuntut proses hukum Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang dianggap melecehkan Al Quran surat Al Maidah ayat 51 merupakan salah satu pengalihan isu. Pasalnya pengangkatan Jonan dan Archandra dilakukan secara tiba-tiba.
"Sah-sah saja kalau ada yang berpendapat termasuk saya, bahwa ini dilakukan dadakan, pengalihan isu dan lain-lain," ujar Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Senin (17/10/2016).
Menurutnya, hal tersebut merupakan bagian dari interprestasi masyarakat terhadap pengangkatan Jonan dan Archandra, yang diangkat menjadi Menteri ESDM dan Wakil Menteri ESDM pada Jumat (15/10/2016).
"Itu kan interpretasi ya, masyarakat kan bebas melakukan interprerasi dan tafsir. Saudara Jonan sendiri kan baru tau hari itu. Memang semuanya serba dadakan pemerintahan ini, tidak ada perencanaan yang matang," imbuhnya.
Fadli pun meminta Jokowi untuk tidak melakukan pencitraan selama dua tahun kepemimpinannya. Hal ini dikarenakan, banyak masyarakat yang belum merasakan janji-janji yang ditawarkan Jokowi saat kampanye, saat menjadi calon presiden 2014.
"Menurut saya presiden harus membuka mata dan telinga terhadap masyarakat. Jangan menutup mata dan telinga seolah yang dikatakan berhasil jangan bergantung pada pencitraan," ungkapnya.