Kebakaran Lahan di Meranti Terus Meluas

Ardi Mandiri Suara.Com
Minggu, 16 Oktober 2016 | 05:31 WIB
Kebakaran Lahan di Meranti Terus Meluas
Operasi Pemadaman Kebakaran Lahan
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satuan tugas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan Provinsi Riau kewalahan untuk memadamkan api di lahan gambut Pulau Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti yang terus meluas.

"Untuk pemadaman darat kita kesulitan sumber air. Jarak antara pinggir laut ke lokasi kebakaran cukup jauh sementara api terus meluas ke tengah pulau," kata Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau Jim Gafur di Pekanbaru, Sabtu.

Jim menyampaikan saat ini terdapat 25 personel TNI, Polri, BPBD yang dibantu masyarakat berupaya memadam 50 hektare lahan gambut yang terbakar di tiga desa.

Seluruh personel telah berjibaku berupaya melakukan pemadaman sejak Selasa (11/10). Namun, angin kencang serta kondisi lahan gambut kering membuat pemadaman sulit dilakukan.

Ia mengatakan hal itu diperparah dengan sumber air yang sulit untuk diperoleh.

"Tim darat sudah berupaya menggali untuk mencari sumber air. Namun, air yang diperoleh sangat minim," ujarnya.

Saat ini, tim darat hanya mengandalkan air laut untuk melakukan pemadaman. Permasalahannya, pada siang hari air laut dalam kondisi surut sehingga sumber air sangat jauh.

Dilain sisi, pemadaman udara juga hanya mengandalkan dua helikopter jenis Sikorsky dan MI-8, yang terbang dari Lanud Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru. Jarak antara Pulau Rangsang dengan Pekanbaru berkisar 190 kilometer, sehingga helikopter yang sampai di lokasi tidak maksimal melakukan pemadaman.

Kepala BPBD Kepulauan Meranti Muhammad Edy Afrizal mengatakan meski sebagian besar wilayah Provinsi Riau di daratan Pulau Sumatera diguyur hujan dalam tiga hari terakhir, ia mengatakan hal itu tidak terjadi di pesisir Riau, terutama Meranti.

Edy menggambarkan saat ini cuaca di Meranti cukup panas dengan angin kencang, dengan hari tanpa hujan mencapai lebih dari satu bulan.

Hal tersebut menyebabkan gambut di wilayah Meranti yang terdiri dari kepulauan di Timur Riau menjadi kering dan sangat mudah terbakar.[Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI