Infografis
Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama Ahok menjadi sorotan saat menghadiri peluncuran buku dan peringatan hari ulang tahun politisi senior Sabam Sirait ke 80 tahun.
Kedatangan Ahok pun disambut tepuk tangan meriah para tamu hadirin.
Menariknya, Ahok sempat memberikan angpao berwarna merah kepada Sabam Sirait usai berjabat tangan.
Tak hanya itu Ahok pun tetap dikerumuni tamu hadirin yang mendekati Ahok untuk sekedar berfoto saat puncak acara ulang tahun yakni tiup lilin.
Salah satu presenter meminta tamu hadirin untuk bersabar berfoto bersama Ahok. Pasalnya Ahok diminta ikut berfoto bersama Sabam Sirait dan keluarga.
"Sebentar ya kalau mau selfie sama Pak Ahok, Pa Ahoknya mau foto bersama dulu," ujar salah satu presenter acara di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (15/10/2016).
Usai foto bersama, mantan Bupati Belitung Timur itu tetap dikerumuni dan ditunggu-tunggu tamu undangan yang ingin sekedar berfoto ataupun foto selfie bersama Ahok.
Pintu keluar pun semakin padat karena banyaknya masyarakat yang antusias memanggil nama Ahok dan menunggu Ahok yang menuju pintu keluar yang sekedar ingin bersama.
"Pa Ahok, pa Ahok," teriak sejumlah tamu undangan.
Usai menghadiri acara ulang tahun, Ahok pun enggan memberikan pernyataan ataupun pertanyaan dari awak media yang telah menunggu Ahok di depan pintu keluar. Namun Ahok tak ingin menjawab pertanyaan yang dilontarkan sejumlah media.
"Besok aja, besok," kata Ahok seraya berjalan memasuki mobil dengan pengamanan yang ketat.
Namun awak media tidak berhenti disitu dan terus memberondong pertanyaan kepada Ahok.
Ketika ditanya apakah dirinya merasa terancam atas demo ribuan demonstran dan puluhan organisasi massa Islam yang menuntut Ahok harus diproses hukum, karena dianggap melecehkan Alquran Surat Al Maidah ayat 51, Ahok mengaku tak takut.
"Tidak, tidak merasa terancam," ujar Ahok singkat dan langsung memasuki mobil yang telah menjemputnya di lokasi.
Sebelumnya, sejumlah tokoh-tokoh hadir di perayaan HUT Sabam Sirait ke 80. Adapun yang hadir diantaranya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Panglima Kostrad Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi, Anggota III Badan Pemeriksa Keuangan Agus Joko Pramono, politisi senior Partai Golkar Akbar Tanjung, politisi PDI Perjuangan, Aria Bima, Sekretaris Jenderal DPP PDI P Hasto Kristiyanto, Politisi Demokrat E.E. Mangindaan, istri mantan Presiden RI ke empat Abdurahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid, serta putra Sabam Sirait yang juga politisi PDI P Maruarar Sirait dan sejumlah tokoh lainnya.
