Balas Kritikan Istri, Presiden Nigeria: Dia Tugasnya di Dapur!

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 15 Oktober 2016 | 11:21 WIB
Balas Kritikan Istri, Presiden Nigeria: Dia Tugasnya di Dapur!
Presiden Nigeria, Mohammadu Buhari, di Berlin, Jerman, Jumat (14/10) [AFP/John McDougall].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Silang pendapat antara partai pemerintah dan oposisi sudah lazim dalam sistem demokrasi. Demikian juga ketika pemerintah dikritik oleh para pengamat, sudah biasa.

Karena mungkin sudah terlalu lazim, di Nigeria yang baku kritik adalah Presiden dan Ibu Negara.

Sebelumnya dalam sebuah wawancara dengan BBC pekan ini Ibu Negara, Aisha Buhari, mengatakan bahwa suaminya, Presiden Muhammadu Buhari, didikte oleh segelintir orang dalam memilih pejabat. Ia juga bilang tidak akan mendukung suaminya dalam pemilihan umum 2019.

Tetapi di Berlin, Jerman, Presiden Buhari yang sedang dalam kunjungan kenegaraan, membalas kritik istrinya itu.

"Dia tugasnya di dapur, di ruang keluarga, dan di ruang-ruang yang lain," kata Buhari yang sedang berdiri bersama Kanselir Jerman, Angela Merkel, dalam jumpa pers di Berlin, Jumat (14/10/2016).

Buhari juga mengatakan bahwa dia lebih berpengalaman dalam politik ketimbang istrinya, Aisha.

"Jadi pengetahuan saya lebih superior dari dia dan kelompok oposisi lainnya, karena pada akhirnya saya berhasil memenangkan kursi kepresidenan Nigeria," imbuh Buhari, "Memang tak mudah memuaskan seluruh pihak oposisi di Nigeria yang ingin berpartisipasi dalam pemerintahan."

Kata-kata pedas Buhari itu dilayangkan untuk menanggapi kritik istrinya yang mengatakan bahwa pemerintahan suaminya telah dibajak oleh "segelintir" orang. Kelompok kecil ini justru lebih berwenang menunjuk pejabat di jajaran pemerintah Buhari.

"Presiden tak mengenal 45 dari 50 pejabat yang ditunjuknya sendiri dan saya juga tak mengenal mereka. Padahal saya sudah menjadi istrinya selama 27 tahun," kata Aisha Buhari dalam wawancara dengan Naziru Mikailu dari BBC.

"Jika hal ini belum berubah hingga 2019, saya tak akan berkampanye untuknya lagi dan tidak mau lagi meminta kaum perempuan memilih dia. Saya tak akan mau lagi," tegas Aisha.

Buhari yang terpilih sebagai presiden pada 2015 masih populer di publik Nigeria karena berhasil menciptakan keamanan dan akuntabilitas di dalam negeri.

Meski demikian mantan jenderal itu kini sedang bekerja keras membangun perekonomian yang diterpa krisis akibat terus turunnya harga minyak dunia dan berkurangnya produksi minyak, karena serangan para pemberontak terhadap fasilitas dan infrastruktur minyak bumi Nigeria.

Buhari pada 1988 bercerai dengan istri pertamanya, Safinatu. Ia mempunyai lima anak dari istri pertama. Ia menikahi Aisha pada 1989 dan juga memiliki lima anak. (AFP)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI