Suara.com - Kepolisian Resor Indragiri Hilir bersama dengan Tim Basarnas setempat terus berupaya mencari seorang anak buah kapal yang hilang setelah kapal tradisional yang ditumpanginya karam akibat cuaca buruk.
"Pada saat kejadian informasinya cuaca ekstrim terjadi hingga menyebabkan gelombang tinggi," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Jumat.
ABK bernama Imis (35) itu hilang sejak Kamis (13/10/2016) tengah malam kemarin. Imis bersama nakhoda kapal Asmil Umar (26) pada saat kejadian sedang berlayar Tembilahan menuju Teluk Balengkong, Indragiri Hilir.
Keduanya menaiki kapal Pompong. Kapal itu merupakan sejenis kapal kayu bermesin tanpa nama dengan membawa 13 batang tiang listrik yang terbuat dari besi.
Setiba di perairan Kampung Baru, Kecamatan Gaung Anak Serka, kapal itu kemudian dihantam ombak tinggi. Akibatnya, kapal oleng dan langsung tenggelam.
Seketika, Asmin langsung berusaha menyelamatkan diri ke bibir pantai terdekat. Namun, angin kencang dengan gelombang yang tinggi serta cuaca gelap membuat keduanya tidak dapat berkomunikasi.
Jajaran Satpol Air yang memperoleh informasi kecelakaan itu berhasil menyelamatkan Umar di bibir pantai. Umar ditemukan 7 jam pasca kejadian itu atau sekitar pukul 03.00 WIB dinihari.
Sementara rekannya Asmin hingga ini masih belum juga ditemukan. Polisi dan SAR hingga kini masih terus melakukan pencarian korban.
"Kita bersama Basarnas terus melakukan pencarian. Mudah-mudahan segera ditemukan. Sementara nakhoda kapal telah kita evakuasi untuk penanganan medis dan menginformasikan ke keluarganya," ujar Guntur. (Antara)