Suara.com - Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Suku Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Pusat Dewi Aryati Ningrum mengatakan pasukan ungu dibentuk atas kerjasama Dinas Sosial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Yayasan Yayasan Alzheimer Indonesia. Mereka bertugas membantu orangtua penderita demensia yang hilang atau tersesat di jalan.
"Jadi mas, yayasan Alzeimer ini mengajarkan kepada petugas kami, pelayanan, pengawasan, dan pengendalian sosial untuk menjadi bagian dari pasukan ungu yang melakukan penjemputan lansia terlantar yang mengalami demensia," kata Dewi kepada Suara.com.
Dewi menambahkan pasukan ungu anggotanya bukan hanya terdiri dari petugas dinas sosial, tetapi juga melibatkan relawan.
"Semua masyarakat dilibatkan, untuk menjadi relawan ada dari dinas kesehatan, camat, RT dan RW untuk menjadi pasukan ungu. Untuk diberi pelatihan dan pendidikan mengenai gejala penderita. Masalah gangguan daya ingat, gangguan komunikasi, perubahan suasana hati, dan perilaku," ujar Dewi.
Program ramah terhadap penderita demensia merupakan salah satu program dinas sosial.
"Dinsos kan, juga punya pelayanan bagi para demensia, jadi diajarkan petugas kami," kata Dewi.
Pasukan ungu telah dibekali dengan ilmu mengenai pola penanganan ketika mendapati lansia yang kebingungan di jalan atau terindikasi demensia.
"Ya, memberikan dirinya rasa nyaman. Tentunya harus sopan dan berikan mereka perhatian. petugas juga harus sabar," kata Dewi.
Dewi mengatakan ketika bertugas di lapangan, pasukan ungu tak selalu memakai seragam ungu.
"Kan, kalau kami petugas P3S tidak selalu memakai atribut pasukan ungu. Memakai seragam tugas kami saja," ujar Dewi.