Kinerja Vs Kepribadian, Petahana dan Penantang Sama Kuat

Jum'at, 14 Oktober 2016 | 18:30 WIB
Kinerja Vs Kepribadian, Petahana dan Penantang Sama Kuat
Konpers Riset Indonesia tentang survey Pilkada DKI Jakarta 2017, Jumat (14/10/2016). [Suara.com/Nikolaus Tolen]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Riset Indonesia kembali meluncurkan hasil survei respon publik terhadap kemunculan para calon Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017 mendatang. Berdasarkan hasil survei tersebut baik petahana maupun penantang memiliki kelebihan masing-masing. Terlebih karena dalam survei ini dikelompokkan dalam dua kategori yang ditonjolkan, yaitu dimensi kinerja dan kepribadian.

"Kalau Pak Ahok Negatif dalam kepribadian sementara Pak Anie dan Agus positif dalam kepribadian tapi negatif dalam dimensi kinerja," kata Direktur Eksekutif Riset Indonesia, Toto Sugiarto di Bellagio Mall, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (14/10/2016).

Menurutnya, kinerja Ahok yang mampu memperbaiki tata kota, fasilitas umum, dan perbaikan pelayanan publik menjadi patokannya. Selain itu, publik yang menilai Jakarta menjadi lebih baik dari sebelumnya, menjndak oknum PNS yang wanprestasi, kesehatan gratis, pendidikan gratis, menjadi petunjuk lainnya dari keberhasil Mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

"Sementara Agus belum teruji kepemimpinannya, dan mines pengalaman di bidang pemerintahan, sama juga dengan Anies," katanya.

Dan untuk menantang Ahok, ada faktor lain yang bisa diserang, yakni kepribadian Ahok yang dinilai tidak disenangi oleh masyarakat. Anies dan Agus dinilai publik sebagai calon yang santun, intelektual, berpenampilan menarik. Dan kata dia, hal seperti itulah yang banyak diinginkan oleh publik daripada gaya Ahok yang suka marah-marah.

"Yang mines dari Ahok adalah sikap dan gayanya yang buruk (pemarah, suka teriak-teriak, suka menyerang orang di muka umum, dan bahkan bisa dinilai arogan," kata Toto.

Namun, kata dia untuk melawan Ahok, pasangan penantang, Anies dan Agus harus juga menonjolkan sisi gagasan dan program yang dapat diterima masyarakat.

"Dan untuk menyaingi petahana, hanya modal sopan dan berpenampilan menarik tentu tidak bisa, harus ada program atau gagasan untuk DKI Jakarta," kata Toto.

REKOMENDASI

TERKINI