"Ya, kalau berontak dan tidak mau dibawa, kita bawa paksa, artinya petugas kami tambah dengan cara memegang tangannya biar bisa dibawa ke mobil," kata Sulaiman.
Sulaiman senang dengan pekerjaan ini. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan sosial kemanusiaan. Tujuannya untuk membantu orangtua terlantar di jalan raya.
"Ini, bagian, salah satu pelajaran hidup bang. Saya nggak tega, melihat orang sudah tua tidur di jalanan kasihan. ya kita coba pindahkan ke tempat yang layak. Apalagi membantu mempertemukan lagi sama keluarganya saya sangat menikmati. Kita juga nggak tahu kan, kalau sudah tua nasib kita bagaimana," kata Sulaiman.
Sulaiman mengaku pernah mengalami kecelakaan ketika sedang berusaha membujuk orang terlantar. Ternyata, dia melawan.
"Pernah mas celaka, tangan saya sobek kena lima jahitan, dia perempuan ternyata kelainan jiwa juga. Pas kita mau bawa, dia berontak alasan dia pemulung. Terus dia merogoh kantong plastik, saya kira dia ngeluarin hasil mulungnya, tahunya ngeluarin pisau kecil langsung kena tangan saya," kata Sulaiman.
Cerita duka lainnya yang dialami Sulaiman adalah ketika membawa pengamen dan gelandangan ke panti. Di tengah jalan, mereka kabur dengan cara merusak pintu mobil.
"Kabur, mas mau kita bawa. Merusak pintu pakai ban serep dibelakang. Bangku tempat duduk mobil juga dirusak - rusak," kata Sulaiman.
Rekan Sulaiman yang juga anggota pasukan ungu bernama Wisnu (19). Wisnu juga mengaku senang menjadi petugas dinas sosial.
"Ini, kan salah satu bentuk sosial juga mas. Saya prihatin, nggak mau lihat orang tidur tidur di trotoar jalan apalagi orangtua," kata Wisnu.
Wisnu mengatakan punya cara-cara khusus untuk membujuk mereka agar jangan hidup di jalanan, lalu pindah ke panti sosial.