UNESCO: Israel Caplok Yerusalem, Akui Al-Aqsa Milik Muslim

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 14 Oktober 2016 | 17:40 WIB
UNESCO: Israel Caplok Yerusalem, Akui Al-Aqsa Milik Muslim
Pemandangan di kota tua Yerusalem, dengan kubah emas Masjid Al-Aqsa yang sangat mencolok (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - UNESCO, lembaga di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertugas untuk melindungi dan merawat situs-situs kebudayaan dan warisan peradaban manusia di dunia, pada Kamis (13/10/2016) mengeluarkan sebuah resolusi yang isinya menekankan bahwa Israel adalah pencaplok Yerusalem.

Selain menegaskan bahwa Yerusalem bukan sebagai bagian yang sah dari Israel, resolusi itu itu menegaskan bahwa Bukit Kuil, tempat berdirinya Masjid Al-Aqsa, dan Tembok Barat merupakan situs suci umat Islam.

Resolusi itu berasal dari proposal yang diajukan oleh Palestina dan didukung oleh Mesir, Aljazair, Maroko, Lebanon, Oman, Qatar, dan Sudan. Dalam pemungutan suara, sebanyak 24 anggota UNESCO menerima resolusi itu, 26 negara lainnya menyatakan abstain, dan hanya enam negara yang menolaknya.

Isi resolusi itu mengakui bahwa Yerusalem adalah kota suci bagi tiga agama besar: Kristen, Islam, dan Yahudi. Tetapi Bukit Kuil adalah situs suci umat Islam saja.

Bahkan dokumen resolusi itu hanya menggunakan nama "Masjid Al-Aqsa dan Haram al-Sharif" untuk menyebut situs bersejarah tersebut, tidak sama sekali menggunakan nama dalam bahasa Inggris (Temple Mount) atau dalam bahasa Ibrani (Har HaBayit).

Bukit Kuil sendiri merupakan salah satu situs yang paling sering memantik konflik antara umat Yahudi dan Muslim di Yerusalem. Umat Yahudi yakin di bukit tempat berdirinya Masjid Al-Aqsa, tadinya pernah berdiri Bait Allah yang dibangun oleh Raja Salomo dan Raja Herodes.

Resolusi itu juga menyebut Tembok Barat - yang dikenal sebagai salah satu situs suci Yahudi dan disebut sebagai Tembok Ratapan - menggunakan nama dalam tradisi Islam: Tembok al-Buraq.

Seperti yang bisa diduga, resolusi yang masih harus disahkan melalui pemungutan suara di level yang lebih tinggi pekan depan itu, lansung dikecam oleh pemerintah Israel dan sekutunya, Amerika Serikat.

"Resolusi sepihak yang anti-Israel ini sudah menjadi masalah akut dalam UNESCO dalam beberapa tahun terakhir," kata Mark Toner, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

Sementara Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebut resolusi itu "absurd dan mangada-ada".

"Mengatakan bahwa Israel tak punya hubungan dengan Bukit Kuil dan Tembok Barat sama seperti mengklaim bahwa Cina tak punya hubungan dengan Tembok Besar Cina atau bahwa Mesir tak punya hubungan dengan Piramida," kata Netanyahu.

Tak hanya itu, Israel juga pada Jumat (14/10/2016), mengumumkan menghentikan semua kerja sama dengan UNESCO.

Masjid Al-Aqsa yang berdiri di atas Bukit Kuil sendiri terletak di Yerusalem bagian timur, wilayah yang direbut Israel dalam Perang Enam Hari pada 1967. Sampai saat ini dunia internasional belum mengakui kawasan itu sebagai milik Israel. (Washington Post/i24News/Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI