Suara.com - Nelayan asal Pamekasan yang tenggelam di perairan Gunung Watangan, Kabupaten Jember, Jawa Timur, ditemukan meninggal dunia di sekitar lokasi kejadian.
"Jenazah nelayan tersebut ditemukan oleh nelayan lain yang sedang pulang melaut dan kemudian dimakamkan oleh pihak keluarga korban di Kabupaten Jember pada Selasa (11/10/2016) malam," kata Komandan Tim Pencari dan Pertolongan Pos SAR Jember, Rudi Prahara di Jember, Rabu (12/10/2016).
Seorang nelayan bernama Usman (26) asal Kabupaten Pamekasan bersama pamannya Riski (43) warga Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember mencari ikan dengan menggunakan jukung di Perairan Gunung Watangan, Kecamatan Wuluhan, pada Minggu (9/10/2016).
Saat menarik jaring ikan, tiba-tiba korban mengeluh sakit perut dan hendak buang air besar di bagian belakang jukung, tetapi kemudian tidak tampak di atas jukung dan diduga jatuh ke laut.
"Pencarian oleh tim SAR gabungan sudah dilakukan selama tiga hari sejak hilangnya korban pada 9 Oktober 2016, namun tidak menemukan hasil dan jenazah justru ditemukan mengapung di sekitar perairan Gunung Watangan," tutur Rudi.
Menurutnya, tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Pos SAR Jember, SAR Rimba Laut, Pos Angkatan Laut di Kecamatan Puger, Polair Jember dan keluarga korban menghentikan operasi pencarian karena korban sudah ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
"Saat pencarian korban, tim SAR gabungan sempat terkendala cuaca buruk karena ombak cukup tinggi dan angin kencang, sehingga perahu karet yang digunakan untuk mencari korban diterjang ombak," terang Rudi.
Informasi yang dihimpun di lapangan, jenazah korban nelayan yang hilang tersebut tidak dibawa ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) untuk divisum karena langsung dibawa ke rumah duka kerabat korban di Kecamatan Puger, bahkan Kepolisian Perairan Jember baru mendapatkan laporan penemuan jenazah korban setelah dibawa ke rumah duka. (Antara)