"Go Digital" Kemenpar Panen Pujian di Spanyol

Yazir Farouk Suara.Com
Rabu, 12 Oktober 2016 | 13:45 WIB
"Go Digital" Kemenpar Panen Pujian di Spanyol
Menteri Pariwisata, Arief Yahya saat berkunjung ke markas UNWTO, lembaga PBB bidang pariwisata di Madrid, Spanyol [dok. Kemenpar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam kunjungannya ke markas UNWTO, lembaga PBB bidang pariwisata di Madrid, Spanyol, Menteri Pariwisata, Arief Yahya menyampaikan tiga hal, yaitu go digital, pengadaan homestay, dan sustainable tourism certification (STC).

Tiga hal tersebut dilaporkan Arief kepada Sekjen UNWTO, Taleb Rifai bersama sembilan board of executive director-nya yang berasal dari berbagai negara.

Beberapa kali Arief menyatakan prinsipnya, "Jangan pernah merasa kita paling jago dan paling pintar sendiri. Buka wawasan, benchmarking, dan minta pengujian oleh ahlinya, agar on track. Jika ingin menjadi pemain global, kelas internasional, membuat lompatan mendunia, pergunakan standar global!"

Bagi Arief, visi tanpa aksi ibarat fantasi, aksi tanpa visi hanya sensasi.

Arief menilai UNWTO memiliki banyak data, hasil riset, pengalaman, contoh terobosan di banyak negara yang sudah terbukti sukses dalam bidang pariwisata.

Pada kesempatan presentasi soal digital, Mr Xu Jing, Executive Secretary of the General Assembly and the Executive Council and Regional Director for Asia and the Pacific, yang berasal dari Cina mengingatkan Arief soal keharusan teknologi.

"Mr Arief Yahya adalah mantan CEO Telkom, memiliki latar belakang informasi teknologi. Anda pasti tahu lebih banyak dan detail bahwa go digital tidak bisa ditolak," katanya.

Di Cina sendiri, 68 persen turis sudah menggunakan digital ketika mencari destinasi untuk liburan. Inilah salah satu alasan mengapa Kemenpar memanfaatkan nama-nama besar, seperti TripAdvisor, Google, Baidu, Ctrip, CCTV, Xinhua, dan lainnya untuk membantu pariwisata Indonesia.

Pada sisi selling, Arief mempresentasikan Indonesia Travel X-change (ITX), digital market place yang mempertemukan supply and demand ke dalam satu platform, yaitu mulai dari look, book, and pay. Layanan ini diluncurkan pada Rakornas Kemenpar "Go Digital Be the Best", pada 15-16 September 2016 dan diapresiasi oleh sekitar 5 ribu industri pariwisata.

Go digital ini memfasilitasi industri pariwisata yang 90 persen masih masuk kategori Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dalam hal ini, Kemenpar menyediakan plaza online-nya, dan industri yang mengisi etalasenya dengan berbagai produk dan paket wisatanya.

Plaza itulah yang akan mempromosikan semua paket secara besar-besaran di semua target market dan originasi potensialnya. Diharapkan, ITX akan seperti TripAdvisor, Booking.Com, CTrip, dan online service lainnya.

Mengapa selling harus membangun platform sendiri?

Areif sempat belajar dari Australia, yang memiliki platform yang sama, dengan nama Tourism X-change Australia (TXA). Ia mendapatkan berbagai informasi tentang hal ini dalam business meeting dengan Menteri Pariwisata Australia, Minister for Tourism and International Education and Minister Assisting the Minister for Trade and Investment Australia, Senator the Honorary, Richard Colbeck, di Qantas Chairmans Lounge, Bandara Kingsford Smith, Sydney, Australia.

"Bedanya, pemain bisnis TXA Australia besar-besar. ITX Indonesia lebih banyak pengusaha small and medium. Indonesia memiliki 55 juta UMKM, dan uniknya, 3 persen pengusaha besar sudah menguasai 70 persen perekonomian negeri. ITX hadir agar ada sharing economy," kata Arief.

Go digital diapresiasi oleh hampir semua petinggi UNWTO. Adapun ke-9 board of director yang hadir juga terlihat puas dengan presentasi menpar.

Mereka adalah Mr Márcio Favilla (Brazil)-Executive Director for Operational Programmes and Institutional Relations, Mr Zhu Shanzhong (Cina)-Executive Director for Technical Cooperation and Services, Mr Carlos Vogeler (Spanyol)-Executive Director for Member Relations, dan Mr Xu Jing (Cina)-Executive Secretary of the General Assembly and the Executive Council and Regional Director for Asia and the Pacific.

Kemudian ada Mr John Kesler-Director of Tourism Market Trends Programme, Mr Dirk Glaesser (Jerman)-Director of Sustainable Development of Tourism, Mr Marcel Leijzer (Belanda)-Programme Manager of Tecnical Cooperation, Mr Harry Hwang (Korea)-Deputy Director of Regional Programme for Asia and The Pacific, dan Ms Christine Brew-Senior Programme Assistant of Regional Programme for Asia.

Sedangkan delegasi Kemenpar, yang mendampingi Areif adalah Yuli Mumpuni Widarso-Dubes RI untuk Spanyol yang juga perwakilan RI di UNWTO, Don Kardono-Stafsus Menpar Bidang Media, Giri Adnyani-Sesdep Pemasaran Mancanegara Kemenpar, Nia Niscaya-Asdep Pengembangan Pemasaran Wilayah Eropa Timur Tengah, Afrika dan Amerika, Ronald Pantun Mariso-Setmenpar, dan Kurniawan-staf KBRI Madrid.

REKOMENDASI

TERKINI