12 Jam Terkubur Puing Apartemen, Balita Hidup dalam Dekapan Ayah

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 11 Oktober 2016 | 19:50 WIB
12 Jam Terkubur Puing Apartemen, Balita Hidup dalam Dekapan Ayah
Wu Ningxi, bocah 3 tahun, ditemukan selamat dalam pelukan ayahnya di bawah reruntuhan apartemen di Wenzhou, Cina pada Senin (10/10) [AFP/Stringer).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang bocah perempuan berusia tiga tahun ditemukan dalam keadaan selamat setelah terkubur selama lebih dari 12 jam di bawah puing-puing reruntuhan sebuah apartemen. Ia hidup dalam dekapan mendiang ayahnya.

Seperti yang dituturkan AFP, bocah mungil itu dan keluarganya ditemukan di bawah reruntuhan apartemen enam lantai yang roboh di Wenzhou, sebuah kota di provinsi Zhejiang, Cina bagian timur pada Senin (10/20/2016). Setidaknya 22 tewas dalam bencana itu.

Wu Ningxi, yang berusia tiga tahun, ditemukan selamat. Ia hanya menderita luka-luka ringan. Ia hidup karena dilindungi oleh ayahnya, yang mendekapnya, menjadikan punggungnya tameng untuk menahan puing-puing yang runtuh.

"Anak itu berhasil selamat karena ayahnya menggunakan badannya sendiri untuk memberi ruang kehidupan bagi puterinya," kata seorang tenaga penyelamat seperti dikutip dari China Youth Daily.

Ayah Wu, yang baru berusia 26 tahun, adalah seorang buruh pada pabrik sepatu. Ia tewas ditimpa sebuah pilar berukuran besar. Tragisnya, ibu Wu juga tewas dalam peristiwa itu. Jenazah perempuan muda itu ditemukan tak jauh dari jasad suami dan tubuh mungil puterinya.

Dalam foto-foto yang beredar di media lokal, terlihat para penyelamat membopong tubuh seorang bocah dalam kondisi telanjang dari reruntuhan bangunan. Rambutnya penuh dengan debu saat dia dipindahkan ke sebuah tandu.

Adapun pencarian korban di lokasi runtuhan itu berakhir pada Selasa (11/10/2016). Sebanyak 22 orang tewas dan selain Wu, ada lima orang lainnya yang ditemukan dalam keadaan hidup.

Penyebab bencana itu masih diselidiki, demikian CCTV. Meski demikian hasil analisis awal menunjukkan bahwa rendahnya kualitas bangunan dan hujan deras menyebabkan apartemen - yang dibangun oleh warga lokal - roboh.

Akibat insiden itu, bangunan-bangunan serupa di sekitarnya, yang rata-rata dibangun pada 1970an, diledakan. Apartemen-apartemen sederhana itu mayoritas dihuni oleh para pendatang dari desa yang mencari pekerjaan sebagai buruh.

BERITA MENARIK LAINNYA: 

Foto Biarawati dan Ustadz Ini Jadi Bahasan 'Hangat' di Sosmed

Dewi Perssik Ingin Cari Lelaki yang Langsung Ajak Nikah

Mendadak, Ayah Mirna Minta Maaf ke Pengacara Jessica

Asty Ananta Tunjukkan Foto Menikah Secara Islam

Gatot Brajamusti Tak Percaya Reza Tega Laporkan Dirinya

Didampingi Elza Syarief, Mario Teguh Ungkap Status Kiswinar

REKOMENDASI

TERKINI