"Tolong diberitakan karena saya akan lakukan di polsek, polres, polda, di manapun yang ada anggotanya punya prestasi tingkat nasional, saya akan datang memberikan penghargaan langsung. Bila perlu ke papua, ke NTT, ke pulau yang saya lihat anggotanya berhasil betul, saya nggak akan segan-segan datang," kata Tito.
"Silakan diberitakan supaya yang lain tahu. Saya akan menciptakan iklim kompetisi yang sehat," Tito menambahkan.
Tito menyebutkan 10 program prioritas yang akan dia jalankan sebagai kapolri.
"10 program itu adalah pemantapan reformasi internal Polri, peningkatan pelayanan publik yang lebih mudah bagi masyarakat dan berbasis IT, penanganan kelompok radikal prokekerasan dan intoleransi yang lebih optimal, peningkatan profesionalisme polri menuju keunggulan," kata Tito.
"Peningkatan kesejahteraan anggota Polri, peningkatan tata kelembagaan melalui pemenuhan proporsionalitas anggaran dan kebutuhan Min Sarpras, pembangunan kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap Kamtibmas, penguatan Harkamtibmas (Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat), penegakan hukum yang lebih profesional dan berkeadilan, penguatan pengawasan, serta quick wins polri," Tito menambahkan.
Semua program tersebut akan dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap satu berada di 100 hari pertama masa jabatannya, tahap kedua pada November 2016-Desember 2019. Dan tahap pada III Januari 2020-Desember 2021.
Menjelang 100 hari masa kepemimpinannya, Tito menyampaikan komitmen untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polri.
"Jadi 100 hari ini, saya sebetulnya ingin menaikkan publik trust. Saya mendapatkan informasi dari beberapa survei, kepercayaan publik kepada Polri cenderung sudah meningkat," kata Tito.
"Memang kepercayaan itu tidak pada papan atas, tapi papan menengah. Tapi sudah tidak di bawah seperti dulu," Tito menambahkan.
Menurut Tito faktor pendorong meningkatnya kepercayaan publik terhadap Polri disebabkan dua hal. Pertama, figur kapolri dan kedua, perbaikan kinerja.