Koalisi pekerja atau buruh warga Jakarta menyatakan tidak akan memilih calon gubernur DKI petahana pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 karena kecewa pada kebijakan terkait buruh.
Sekjen Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu yang juga koordinator Koalisi Pekerja/Buruh Warga Jakarta Tri Sasono dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu (8/10/2016), menyatakan alasan terhadap sikap tersebut dikarenakan upah buruh DKI Jakarta yang dinilai masih rendah.
Tri menilai tingkat kesejahteraan kaum pekerja dan buruh yang menjadi warga Jakarta dan bekerja di Jakarta tidak meningkat pada masa kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.
Dia mengeluhkan besaran upah minimum buruh DKI Jakarta yang masih lebih rendah dibandingkan upah minimum buruh di Bekasi.
Menurutnya, peran gubernur dibutuhkan dalam intervensi penentuan besaran tingkat upah provinsi yang dibahas oleh Dewan Pengupahan Daerah.
Tri mengkritik tindakan penertiban yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta di sejumlah tempat di Jakarta.
Selain itu dia juga mengeluhkan penyediaan rumah susun sewa oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menurutnya jauh dari lokasi kerja buruh.
Bahkan Tri juga mengajak para buruh DKI Jakarta lainnya untuk tidak memilih Ahok pada Pilkada DKI yang digelar pada Februari 2017. (Antara)