Tim Ahok-Djarot: Tak Masuk Akal Ahok Serang Ayat Al Quran

Sabtu, 08 Oktober 2016 | 14:01 WIB
Tim Ahok-Djarot: Tak Masuk Akal Ahok Serang Ayat Al Quran
Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat menyerahkan formulir pendaftaran kepada Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno, di Kantor KPUD DKI Jakarta, Salemba, Rabu (21/9). [suara.com/Oke
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim pemenangan pasangan calon Basuki Tjahja Purnama atau Ahok dengan Djarot Saiful Hidayat meminta pada semua pihak untuk tidak mempolitisasi agama pada kontestasi pemilihan kepala daerah tahun 2017 mendatang. Jika hal semacam itu ada, tim pun akan melaporkannya ke pihak berwajib.

Anggota Bidang Kampanye dan Sosialisasi Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Guntur Romli mengatakan, kalau tim pemenangan Ahok-Djarot sudah siap bertahan untuk menepis isu-isu tak benar soal paslon yang diusungnya itu, khususnya isu SARA. Sebab, kata dia, Pilkada itu sejatinya ideal tanpa adanya isu SARA.

"Saya melihat calon kami akan diserang dengan agama. Tiga kelemahan Ahok, Kristen, Tionghoa, dan tidak main duit," kata Guntur dalam diskusi bertajuk "Perang Survei Pilkada" di warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/10/2016).

Selama ini, katanya, banyak pemimpin di Indonesia yang bukan berasal dari satu golongan saja, seperti di solo, ada Walikota yang bukan dari golongan Muslim. Namun, mengapa kelompok garis keras malah bersikap biasa-biasa saja.

Menurutnya, untuk melawan isu-isu yang tak benar itu, tim pemenangan Ahok-Djarot pun bakal melakukan pemantauan, khususnya di media sosial melalui tim IT. Bila ada yang menyebarkan isu tak benar tersebut, pihaknya pun akan melaporkannya ke pihak berwajib.

"Siapa yang pertama menyebarkan akan dilaporkan. Seperti di video itu, sudah kami laporkan juga karena secara logika saja, tidak masuk akal kalau Ahok serang ayat Al Quran," katanya.

Guntur menambahkan, politisasi SARA pun jangan pula dilakukan di tempat-tempat ibadah, seperti di Masjid. Sebab, politisasi SARA itu hanya akan berdampak pada rusaknya keutuhan masyarakat Indonesia ini.

"Dan kita harap, pemilih melihat secara kinerja saja dan secara fair. Dan jangan lakukan politisasi agama," kata Guntur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI