82 Persen Lahan untuk Waduk Kuningan Sudah Dibebaskan

Sabtu, 08 Oktober 2016 | 05:49 WIB
82 Persen Lahan untuk Waduk Kuningan Sudah Dibebaskan
Kepala Bidang Pengelolaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Balai Besar Wilayah Sungan (BBWS) Cimanuk Cisanggarung Ditjen SDA Kementerian PUPR Dwi Ariyani. (suara.com/Bagus Santosa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Bidang Pengelolaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Balai Besar Wilayah Sungan (BBWS) Cimanuk Cisanggarung Ditjen SDA Kementerian PUPR Dwi Ariyani‎ mengakui pembangunan Proyek Waduk Cileuweung Kuningan ‎masih tekendala lahan. Saat ini, baru 82 persen lahan masyarakat yang sudah dibebaskan untuk pembangunan waduk ini.

"Untuk lahan masyarakat sendiri sudah 82 persen terealisasi. Ini kerjasama antara Pemda. Dan yang kita urus mengenai perhutanan sendiri untuk penebangan pohonnya,‎" kata Dwi di Pendopo Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Jumat (7/10/2016) malam.

Dia mengatakan selain menggunakan lahan masyarakat, pembangunan waduk ini akan menggunakan lahan dari izin pinjam pakai kawasan hutan, dan tukar menukar kawasan lahan.

Waduk yang beranggaran Rp460 miliar‎ ini nantinya akan berada di lahan seluas 284,45 hektar dengan kapasistas tampung sekitar 25 juta meter kubik.

Bendungan dengan tingginya 43 meter dan panjang 230 meter ini akan memberikan manfaat perairan untuk 1000 hektar di Kuningan, dan 2000 hektar di Brebes.

"Dan, tentu di luar fungsi lain, seperti listrik 0,5 mW, kemudian air bakunya 300 liter/detik," ujarnya.‎

Di tempat yang sama, Bupati Kuningan Acep Purnama‎ mengatakan, ada beberapa kendala yang dihadapi pemerintahan daerah Kabupaten Kuningan terkait pembebasan lahan untuk pembangunan waduk ini. Namun, masalah ini bisa diselesaikan dengan cara meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah daerah Kabupaten Kuningan.‎

"Satu desa kami relokasi semua, walaupun ada beberapa yang masih belum sepakat. Tapi terakhir saya sendiri turun langsung untuk berdiskusi, polanya sama pendekatan dengan tokoh setempat. Ada satu dua tokoh yang menjadi provokator, itu juga kami dekati. Itu trik-triknya," tutur dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI