Demi Kaya Raya, Beli Kantong Duit dan Minyak Jin Dimas Kanjeng

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 07 Oktober 2016 | 19:48 WIB
Demi Kaya Raya, Beli Kantong Duit dan Minyak Jin Dimas Kanjeng
Kapolres Probolinggo AKBP Arman Asmara Syaifudin dan salah satu korban Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Jumat (7/10/2016) [suara.com/Andi Sirajuddin]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satu persatu korban penipuan Padepokan Dimas Kanjeng yang dipimpin Taat Pribadi mulai berani melapor. Hari ini, Jum'at (7/10/2016), mantan pengikut Taat Pribadi asal Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, berinisial HT (32) mengadu ke Polres Probolinggo.

HT merupakan istri pegawai negeri sipil Pemerintah Kabupaten Probolinggo. Dia mengaku pernah menyetor uang untuk digandakan Taat Pribadi sebesar Rp300 juta. Ketika itu, dia tergiur karena Taat Pribadi mengatakan bisa melipatgandakan uang tersebut.

HT menyerahkan uang tersebut lewat koordinator padepokan, sebagian lagu diserahkan langsung ke Taat Pribadi.

HT mengaku menjadi pengikut Taat Pribadi sekitar lima tahun yang lalu.

Tadi, HT menyerahkan semua barang bukti ke polisi. Di antaranya, kantong warna hitam dan hijau yang dulu dia beli seharga Rp20 juta dari padepokan, foto-foto Taat Pribadi bersama para pejabat yang dibeli seharga Rp1 juta, lima buah keris yang dibeli seharga Rp300 ribu, batu akik, jimat, dan minyak wangi. Minyak wangi ini, katanya, minyak jin.

HT mengungkapkan tertarik membeli kantong warna hitam itu karena katanya bisa mengeluarkan uang. Tapi ternyata, tidak pernah bisa menghasilkan apa-apa.

"Namun, ada waktunya untuk membukanya, itu kata Dimas. Meski harus melalui beberapa tahapan. Sesuai petunjuk Dimas Kanjeng. Padahal, kami sudah menunggu bertahun-tahun untuk membuka kantong-kantong itu, ketika dibuka di dalamnya hanya ada uang pecahan Rp100 ribu hanya satu buah dan lainnya hanya pecahan dua ribuan," ujar HT.

HT menambah daftar panjang korban Taat Pribadi yang melapor ke Polres Probolinggo. Kini menjadi tujuh orang.

"Diduga uang mahar yang disetorkan korban diduga mengalir ke Dimas Kanjeng. Kemungkinan masih banyak korban yang belum melapor," ujar Kapolres Probolinggo AKBP Arman Asmara Syaifudin.

Mantan Kasubdit II Reskoba Polda Metro Jaya itu mengimbau warga yang merasa ditipu Taat Pribadi untuk segera melapor.

"Mereka masih takut untuk melapor. Karenanya segera melapor, karena ini merupakan kasus besar di Probolinggo," kata Arman. (Andi Sirajuddin)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI