Studi: Manusia Hanya Bisa Hidup Sampai Usia 115 Tahun

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 07 Oktober 2016 | 15:47 WIB
Studi: Manusia Hanya Bisa Hidup Sampai Usia 115 Tahun
Ilustrasi manusia usia lanjut (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jeanne Louise Calment menghabiskan masa hidupnya yang panjang di Arles, Prancis. Dia lahir di kota kecil itu pada Februari 1875 dan juga wafat di sana pada Agustus 1997. Hingga kini perempuan itu masih tercatat sebagai manusia dengan usia paling panjang di dunia.

Dan tampaknya, rekor Calment itu tak akan pernah dipecahkan oleh siapa pun.

Menurut sebuah penelitian terbaru dari Kolese Kesehatan Albert Einstein di New York ditemukan bahwa rata-rata manusia hanya bisa mencapai usia 115 tahun.

Dalam studi itu tiga peneliti, Jan Vijg, Xiao Dong, dan Brandon Milholland, membongkar data internasional berisi informasi tentang usia manusia untuk melihat daftar orang-orang tertua di setiap negara dan waktu mereka meninggal.

Para peneliti fokus pada empat negara, Prancis, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat. Di empat negara ini banyak ditemukan orang berusia sangat tua, yang bisa hidup hingga umur 110 tahun atau lebih.

Dari data itu ditemukan bahwa di antara periode 1970 hingga 1990an, usia rata-rata manusia meningkat dari 110 ke 115 tahun. Setelah 1995, dua tahun jelang kematian Calment, tren kenaikan itu berhenti. Bahkan dari hitungan para peneliti, hanya 1 dari 10.000 manusia di Bumi yang berpeluang mencapai usia 125 tahun.

"Ketika Calment meninggal di usia 122 tahun, semua orang berpikir bahwa tinggal menunggu waktu saja manusia bisa mencapai usia 125 atau 130 tahun. Tetapi setelah Calment, tak ada lagi yang mampu mencapai usia itu," kata Vijg, pemimpin studi itu.

Hasil penelitian itu berlawanan dengan persepsi umum. Selama beberapa dekade tahun terakhir, harapan hidup manusia terus meningkat dan demikian juga harapan mencapai usia lanjut. Fasilitas kesehatan saat ini lebih memadai, obat-obatan banyak tersedia, nutrisi lebih bagus, dan lingkungan lebih bersih.

Tetapi Menurut Vijg batas usia manusia ini berhubungan dengan faktor biologi, dengan tubuh kita sendiri. Ketika manusia semakin tua, kerusakan pada DNA dan molekul tubuh berakumulasi, membuat sel-sel semakin lamban, dan pada akhirnya tak lagi bisa berfungsi normal.

Dalam banyak kasus, kegagalan fungsi sel-sel ini memicu penyakit pada usia tua seperti kanker, penyakit jantung, atau Alzheimer. Tetapi ketika manusia berhasil melewati usia 80an atau 90an, risiko menderita sakit berkurang berkat keberadaan gen-gen pelindung.

Orang yang mencapai usia di atas seratus tahun biasanya meninggal bukan karena penyakit. Calment, misalnya, meninggal karena sebab-sebab alami. Sampai akhirnya hayatnya dia juga masih mandiri.

"Tetapi dia meninggal karena sebagian besar dari fungsi tubuhnya sudah gagal," tutup Vijg, yang penelitiannya diterbitkan di jurnal Nature bulan ini. (The Atlantic)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI