Suara.com - Wartawan stasiun TV One bernama Saiful Anwar (26) babak belur setelah dipukuli oleh oknum aparat kepolisian di kawasan Senen, Jakarta Pusat, pada Kamis (6/10/2016) sore.
Saiful menjelaskan peristiwa tersebut berawal ketika dia tengah terburu-buru untuk menjalankan tugas sebagai seorang jurnalis. Namun, pada saat melintas di kawasan Senen, tepatnya di flyover Senen, sepeda motor yang dia kendarai tidak sengaja menyentuh tangan anggota polisi yang tengah mengatur lalu lintas.
"Saya terburu-buru karena saya mengejar sebuah taruna di kawasan Cempaka Putih. Stang motor saya hanya menyentuh tangannya saja," ujarnya, Jumat (7/10/2016).
Tidak terima tangan tersenggol stang sepeda motor Saipul, anggota polisi tersebut langsung memburu Saiful menggunakan kendaraan dinas dan memepetnya sampai berhenti.
"Setelah berhenti, tiba-tiba dia turun dan kemudian langsung menghujani saya dengan pukulan. Bagian bawah mata saya luka," katanya.
Saipul mengaku ketika itu sudah meminta maaf kepada anggota polisi. Namun, anggota Polsek Senen itu tetap tidak terima.
"Saya masih sempat adu mulut dengan polisi yang tadi pukul saya itu," katanya.
Beberapa saat kemudian, kata Saipul, sebuah mobil dinas datang. Anggota polisi yang baru datang bukan melerai Saipul yang dipukul, justru dia ikut memukul.
"Saya ditodongkan dengan pistol yang dibawa oleh polisi bermobil itu. Kemudian, saya diborgol dan dimasukkan ke dalam mobil dipukuli kembali serta diancam ditembak kaki saya sambil mengarahkan pistol ke arah kaki," kata dia.
"Dia (polisi yang baru datang) pikir saya menantangnya. Maksud saya kan, saya nggak ada urusan sama dia. Dia kayak ditantang gitu. Dia langsung pukul saya, banting saya," Saiful menambahkan.