DPR: Mau Jenderal, Kopral, Ikut Dimas Kanjeng Berarti Tak Berotak

Kamis, 06 Oktober 2016 | 14:42 WIB
DPR: Mau Jenderal, Kopral, Ikut Dimas Kanjeng Berarti Tak Berotak
Anggota Komisi III DPR bertemu Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Polda Jawa Timur [DPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin menyebut oknum tentara yang menjadi pengikut Padepokan Dimas Kanjeng pimpinan Taat Pribadi bodoh. Menurut Hasanuddin, mereka tertipu kemampuan Taat Pribadi, seperti menggandakan uang dan emas.

"Mau jenderal mau kopral, itu otaknya nggak dipakai. Saya tahu (yang terlibat) itu siapa saja. Otaknya nggak dipakai," kata Hasanuddin di DPR, Kamis (6/10/2016).‎

Hasanuddin menyebut ada tentara berpangkat letnan kolonel dan kolonel yang terlibat kasus Taat Pribadi. Politikus PDI Perjuangan ini mengaku tidak habis pikir sampai segitunya mereka demi Taat Pribadi.

Hasanuddin percaya dengan ilmu ghaib. Namun, ‎dia percaya jika seseorang mampu menggandakan dan mengadakan uang dengan cara di luar akal sehat.

‎"Saya pribadi percaya sama yang ghaib. Malaikat kan ghaib. Saya percaya. Tapi kalau manusia bisa cetak duit dari tangan keluar saya minta dibuktikan deh," kata dia.‎

‎Menurut Hasanuddin oknum yang menjadi pengikut, bahkan pelindung Taat Pribadi, hanya karena kepepet masalah keuangan sehingga menempuh jalan pintas.

"Memang ketika orang itu goyah dan mencari jalan, solusi, kalau meminta sama Allah juga panjang, pinjem ke Bank harus pakai bon, maka logika dan kepintarannya kegerus dengan arus pendek, lalu datang ke Dimas Kanjeng," kata Hasanuddin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI