Suara.com - Wakil Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat tidak khawatir dengan hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia yang menyebutkan jelang pilkada elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot merosot tajam. Survei yang dilakukan periode 28 September sampai 2 Oktober 2016 menggambarkan elektabilitas sekarang 31,5 persen, padahal pada Juli lalu, sebesar 49,1 persen.
"Nggak usah tegang, nggak usah khawatir dengan hasil-hasil survei. Survei itu hanya sebagai panduan, referensi, tapi bukan hasil yang mutlak. Hasilnya nanti di bilik suara," kata Djarot dalam acara deklarasi Relawan Dulure Djarot di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2016) malam.
Djarot mengimbau pendukungnya untuk tidak buang-buang uang dengan menyelenggarakan survei. Djarot mengatakan sekarang ini sudah ada lembaga yang melakukan survei tanpa dibiayai.
"Kita tidak perlu menghabiskan uang untuk melakukan survei karena sudah ada yang membantu kita untuk survei," ujar Djarot.
Ahok dan Djarot diusung PDI Perjuangan, Nasdem, Hanura, dan Golkar. Sementara penantangnya yaitu pasangan Agus Harimurti Yudhono dan Sylviana Murni diusung Partai Demokrat, PPP, PKB, dan PAN.
Penantang lainnya pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.