Suara.com - Anggota Komisi III DPR Akbar Faisal mengajak Marwah Daud Ibrahim pulang. Akbar meminta politikus dan cendekiawan muslim itu berhenti dari jabatan ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng. Apalagi, Taat Pribadi yang mendirikan padepokan kini menjadi tersangka kasus pembunuhan terhadap dua pengikut dan kasus penggandaan uang.
"Pulangkah kepada kami kakanda. Kami menunggu dan mencintaimu. Kami menghormatimu. Pulanglah," kata Akbar saat dihubungi Suara.com, Rabu (5/10/2016).
Akbar menyebut mantan Asisten Peneliti Bank Dunia bergelar doktor lulusan The American University Washington DC, Amerika Serikat, itu, sebagai guru politik.
Dia berharap Marwah Daud yang merupakan mantan pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim dan Majelis Ulama Indonesia itu kembali ke jalur.
Tetapi Marwah Daud tetap pada pendiriannya.
"Saya sudah sampaikan. Saya sudah melihat ada sesuatu yang sayang sekali teman-teman kita, sahabat kita, terutama dari majelis ulama, itu sudah men-judge. Tapi saya hargai ruang ada sesuatu yang luar biasa itu kuasa Allah," kata dia.
"Saya masih meyakini bahwa ini bukan kerja jin kerja setan. Ini sesuatu yang luar biasa Allah kasih. Ifrid (jin) saja kalah sama orang yang berilmu," katanya.