Ruhut Membangkang, Demokrat Tidak Tinggal Diam

Rabu, 05 Oktober 2016 | 14:21 WIB
Ruhut Membangkang, Demokrat Tidak Tinggal Diam
Ruhut Sitompul. [suara.com/Adrian Mahakam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat, Imelda Sari mengatakan bahwa partainya tidak mendiamkan sikap politik Ruhut Sitompul yang berseberangan dangan kebijakan partai Demokrat.

Ruhut merupakan kader Partai Demokrat yang menjadi juru kampanye pasangan calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Keduanya diusung oleh koalisi 4 partai, yaitu PDI-P, Hanura, NasDem dan Golkar.

Sementara partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN mengusung putra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono berpasangan dengan Sylviana Murni.

"Komisi Pengawas Partai Demokrat sedang memproses masalah ini (sikap ruhut). Sebelumnya sudah ada panggilan kepada saudara Ruhut dari Komwas namun belum dipenuhi," kata Imelda kepada Suara.com, Rabu (5/10/2016).

Imelda mengakui, SBY telah telah mengintruksikan para petinggi partai untuk mencounter sikap Ruhut. Meskipun sejauh ini, Partai Demokrat selalu menghargai sikap kader selama tidak bersebrangan dengan kebijakan partai.

"Ada permintaan untuk kami menanggapi soal Ruhut. Seperti yang diamanatkan oleh Ketua Umum Partai Demokrat, kami menghormati perbedaan pendapat sepanjang belum menjadi garis partai," ujar Imelda.

Namun demikian, kata Imelda, terkait dengan keputusan partai untuk mengusung pasangan calon kepala daerah, semua kader wajib tunduk dan patuh.

"Namun jika sudah menjadi garis partai,  kader wajib menjalankan intruksi pimpinan partai untuk memenangkan seluruh pasangan calon kepala daerah yang diusung Partai Demokrat," tutur Imelda.

Imelda menambahkan, secara etik, seluruh kader Partai Demokrat menghargai keputusan Ruhut. Namun demikian, secara kelembagaan kasus Ruhut tetap diproses sesuai dengan standar etik kepartaian.

"Dalam politik kita tahu ada etika. Secara etika tentu kami hormati hak politik saudara Ruhut untuk menjadi timses Ahok apalagi menjadi juru bicara paslon lain.  Secara organisasi sesuai kode etik dan AD/ART mekanisme partai sedang berjalan," kata Imelda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI