Cuma Unggul Tipis, Djarot Mengaku Senang Hasil Survey LSI

Rabu, 05 Oktober 2016 | 12:55 WIB
Cuma Unggul Tipis, Djarot Mengaku Senang Hasil Survey LSI
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, saat di Balai Kota DKI, Jakarta, Rabu (28/9/2016). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Calon wakil gubernur petahana Djarot Saiful Hidayat akan menjadikan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia sebagai masukan untuk menghadapi Pilkada Jakarta 2017. Dalam survei LSI bulan Oktober ini menunjukan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot ungul tipis dari dua penantangnya.

"Seneng kita. Bisa jadi bahan evaluasi. Survei-survei gratis itu kan, kami kan nggak ada survei, kami nggak pernah melakukan survei, karena survei bayar mahal," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (5/10/2016).

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Keanggotaan dan Organisasi ini menjadi semangat menghadapi Pilkada Jakarta 2017, khususnya untuk bersaing dengan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

"Jadi tahu juga (kekuatan kita dari survei LSI) kita seneng banget, justru dengan begitu kita jadi tambah semangat, semakin kerja fokus untuk menang," kata Djarot.

Mantan Wali Kota Blitar ini tidak mempermasalahkan apabila dalam hasil survei pasangan yang sudah diusung empat parpol, Nasdem, Hanura, Golkar dan PDI Perjuangan ini kalah.

Djarot mengingat pada Pilkada 2012 ketika pasangan Joko Widodo dan Ahok tidak diungguli dalam survei namun bisa mengalahkan calon petahana ketika itu.

"Dikalahin dalam survei juga nggak apa, lha survei aja lho. Kan belum tentu sesuai kenyataan. Masa tidak inget tahun 2012," katanya.

Diketahui, dalam survei LSI yang dilakukan pada 28 September - 2Oktober 2016 ini menyatakan pasangan Ahok-Djarot masih unggul dari dua pasangan penantangnya. Ahok-Djarot memperoleh 31,4 persen responden, Anies-Sandiaga 21,1 persen, dan Agus-Sylvi 19,3 persen.

Walaupun pasangan Ahok-Djarot masih berada di paling atas, peneliti senior LSI, Adjie Alfaraby, mengatakan posisi petahana dalam keadaan rawan. Sebab, mereka unggul tipis dari lawan-lawannya. Ahok-Djarot hanya unggul sekitar 10 persen dibanding dua pesaingnya, Agus-Sylviana dan Anies-Sandiaga.

"Itu angka yang tidak aman karena selisihnya di bawah 20 persen. Pengalaman kami, petahana itu aman dipilih lagi kalau selisihnya di atas 20 persen," kata Adjie dalam jumpa pers hasil survei terbaru LSI di kantor LSI, Jalan Pemuda, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (4/10/2016).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI