Depresi, Juara Dunia Tinju Kelas Berat Ini Akui Konsumsi Kokain

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Rabu, 05 Oktober 2016 | 12:22 WIB
Depresi, Juara Dunia Tinju Kelas Berat Ini Akui Konsumsi Kokain
Tyson Fury (kanan) ketika menghadapi Wladimir Klitschko pada 28 November 2015 [AFP/Patrik Stollarz]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juara dunia tinju kelas berat asal Inggris, Tyson Fury, akui mengonsumsi minuman beralkohol dan kokain. Namun, Fury berkilah, konsumsi itu untuk membantu mengatasi depresi dirinya.

"Saya keluar untuk minum-minum, Senin sampai Jumat-Minggu, dan menggunakan kokain. Saya tidak dapat mengatasinya (depresi) dan satu-satunya hal yang membantu saya adalah ketika saya teler berat," ucapnya.

"Saya menggunakan banyak kokain. Banyak sekali. Mengapa saya tidak boleh menggunakan kokain? Ini adalah hidup saya kan? Saya dapat melakukan apa yang saya inginkan...Itu bukanlah obat untuk mendongkrak performa."

"Saya tidak pernah menggunakan obat-obatan lain, sama sekali, dalam hidup saya. Saya baru mulai menggunakan kokain dalam beberapa bulan terakhir," tambah juara versi WBA dan WBO itu, yang mengatakan ia berhenti mengonsumsi obat-obatan pada 1 Oktober.

ESPN melaporkan, pekan lalu Fury kedapatan positif kokain saat menjalani uji obat-obatan, mengutip bocoran surat yang dikirimkan oleh Badan Anti Doping Sukarela (VADA). VADA menolak untuk berkomentar dan Reuters tidak dapat memverifikasi detail-detail laporan.

Saat ditanyai oleh Reuters, apakah dirinya bersih saat bertanding, Fury berkata, "Tidak ada obat-obatan sama sekali, tidak ada obat-obatan sama sekali. Saya tidak akan pernah menggunakan obat-obatan untuk membantu bertinju dalam hidup saya. (Saya) sama sekali tidak pernah menggunakan obat pendongkrak performa."

Pada awal tahun ini, Fury didakwa dengan penggunaan doping oleh Badan Anti Doping Inggris setelah sampel urinnya dari Februari 2015--sembilan bulan setelah ia mengalahkan Wladimir Klitschko untuk memenangi sabuk juara dunia WBO dan WBA--memperlihatkan jejak-jejak penggunaan zat stimulan nandrolone yang terlarang.

"Jika (hasil uji obat-obatan) saya dinyatakan positif pada Februari 2015 mengapa membiarkan saya bertarung melawan juara bertahan dan membiarkan saya merebut semua sabuknya pada November? Mengapa tidak mencoret saya pada Februari?" kata Fury kepada Rolling Stone. Itu merupakan kekalahan pertama Klitschko sejak 2004.

Fury, yang selalu menyatakan dirinya tidak bersalah, menuntut Badan Anti Doping dan otoritas-otoritas tinju Inggris.

Rencananya ia akan mempertahankan gelar-gelarnya dengan menjalani duel ulang dengan Klitschko pada Juli lalu. Namun, duel itu dibatalkan setelah Fury mengalami cedera pergelangan kaki.

Pertarungan itu dijadwalkan ulang untuk bulan ini namun harus kembali ditunda karena kondisi medis yang tidak dijelaskan.

Paman sekaligus pelatih Fury, Peter Fury, mengatakan belakangan ini sang petinju "nyaris berada di titik nadir" dan menerima bantuan profesional.

Saat ditanyai apakah ia menunda pertarungan-pertarungan melawan Klitschko karena ia tidak berlatih karena depresi, Fury berkata, "Sejujurnya iya. Saya tidak memasuki pusat kebugaran selama berbulan-bulan. Saya absen tanpa izin resmi."

"Saya keluar untuk minum-minum, apapun untuk menenangkan pikiran yang menimpa saya. Anda tidak akan memahaminya jika saya mengatakan kepada Anda."

"Mereka mengatakan saya menderita suatu versi bipolar," tambahnya.

Fury mengatakan dirinya membatalkan pemusatan latihannya di Belanda pada Mei dan sejak itu belum berlatih lagi. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI