Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menjelaskan alasan di balik tidak masuknya nama Nusron Wahid dan pendiri Teman Ahok dalam tim pemenangan Ahok-Djarot Saiful Hidayat dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
Padahal, Nusron merupakan ketua tim pemenangan Ahok-Djarot sebelum masuknya PDI Perjuangan dalam koalisi pendukung bersama tiga partai politik lainnya; Hanura, Nasdem, dan Golkar.
Ahoh mengatakan, Nusron harus meletakkan jabatannya sebagai ketua Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) jika masuk dalam tim pemenangan Ahok-Djarot.
"Nusron kan kalau dia masuk tim pemenangan harus berhenti dari BNP2TKI," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (5/10/2016).
Di sisi lain, Ahok menerangkan nama pendiri Teman Ahok tidak masuk di tim pemenangan lantaran relawan yang ketika itu berhasil mengumpulkan satu juta fotokopi KTP warga Jakarta untuk Ahok maju dari jalur independen, tidak mau disatukan dengan partai pengusung.
"Terus Teman Ahok sudah memutuskan tidak mau didalam parpol. Karena mereka sudah jadi yayasan sendiri. Yayasan sendiri, dia mau kerja sendiri," ujar Ahok.
Walaupun tak masuk di susunan tim pemenangan, Ahok telah meminta kepada parpol pengusungnya agar menyerahkan sepenuhnya kepada Teman Ahok mengenai kegiatan makan malam berbayar dan penjualan merchandise ke mereka.
"Mereka akan jual merchnadise, mereka akan buka di mall. Nanti mereka akan lapor ke KPU, sebagian dari tim akan menjual, menggalang dana segala macam," kata Ahok.
Tim sukses Ahok-Djarot kini berpusat di Rumah Lembang nomor 27, Menteng, Jakarta Pusat. Susunan tim pemenangan Ahok-Djarot juga sudah diserahkan ke KPUD DKI Jakarta kemarin.