Suara.com - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte menyebut kalimat kasar yang ditujukannya kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama. "Pergi sana ke neraka!" tegasnya dalam sebuah pidato di Manila, Selasa (4/10/2016) waktu setempat.
Kemarahan Duterte disebabkan karena AS telah menolak menjual persenjataan ke negaranya. Dia pun menegaskan, pemerintahannya akan pergi ke Rusia dan Cina untuk memenuhinya.
"Saya mengirim para jenderal ke Rusia dan Rusia mengatakan 'jangan khawatir, kami telah sediakan semua yang Anda butuhkan, kami akan memberikannya kepada Anda. Dan untuk Cina, tingga datang dan menandatangani maka semua akan terpenuhi," papar dia.
Sebetulnya, dalam beberapa minggu terakhir Duterte hampir selalu mengeluarkan komentar yang terkesan menghina AS. Kepala negara satu ini juga kerap mengungkapkan keberpihakannya pada Rusia dan Cina.
Pada hari Minggu, Duterte mengatakan, ia telah mengeluhkan soal AS ke Rusia dan Cina, yang dinilainya lebih simpatik. Pekan lalu, Duterte berjanji membatalkan latihan militer AS-Filipina setelah tahun depan. Dia juga menyerukan mengakhiri patroli bersama di Laut Cina Selatan dan untuk penggulingan pasukan AS Operasi Khusus dari Mindanao selatan. (Washington Post)