Ini Pengakuan Pengikut Dimas Kanjeng yang Sulit Dinalar

Selasa, 04 Oktober 2016 | 19:40 WIB
Ini Pengakuan Pengikut Dimas Kanjeng yang Sulit Dinalar
Anggota Komisi III DPR bertemu Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Polda Jawa Timur [DPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketika berkunjung ke Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Dusun Cemengkalang, Desa Wangkal, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2016), anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Ichsan Soelistio berbincang dengan salah seorang pengikut. Penjelasan ibu tersebut dinilai Ichsan sama sekali tidak masuk akal.

"Ada ibu-ibu asalnya dari Jakarta Timur. Secara penampilan walaupun pakai jilbab bisa dibilang cukup modislah. Saya tanya, ibu cari apa di sini? Jawabannya cari ketenangan," kata Ichsan di DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/10/2016).

Menurut Ichsan jawaban ibu tersebut tidak masuk akal karena mustahil mendapatkan ketenangan di tempat yang kondisinya semrawut.

"Bagaimana bisa dia cari ketenangan di suatu tempat yang panasnya bukan main, terus tidur di bawah plastik beralaskan bambu," ujar Ichsan.

Ibu tersebut juga mengaku selama tinggal di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi selalu melaksanakan salat tepat waktu.

"Kalau di Jakarta katanya hampir-hampir habis waktu baru kita salat. Tapi kalau di padepokan, waktu subuh jam empat, kita sudah bangun jam tiga. Ya tentu saja orang tidurnya ditempat beginian, mana bisa nyenyak. Jadi cepat bangunlah tentunya," tutur Ichsan.

Ikhsan tak habis pikir dengan para pengikut Taat Pribadi. Mereka merasa mendapatkan ketenangan, meski ditempatkan di tempat yang tidak layak, sementara Taat Pribadi tinggal di rumah besar dan mewah.

"Kalau menurut saya, apa nggak lihat di situ rumahnya begitu gede? Kata ibunya, kami di sini diajarkan susah. Kalau diajarkan susah, tapi ketuanya rumahnya di situ begitu gede. Inilah hal yang tidak masuk diakal," tutur Ichsan.

Ichsan prihatin. Dia mengatakan pemerintah dan tokoh masyarakat harus menyadarkan pengikut Taat Pribadi bahwa ajaran yang mereka terima menyesatkan.

"Itulah saya bilang di sini ada dua masalah, klenik dan hukum. Jadi supaya tidak mempengaruhi masyarakat segala macam itu, masyarakat harus disadarkan," kata Ichsan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI