Suara.com - Sebanyak 3 orang profesor dari Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada memberikan pelatihan praktik pembuatan pakan ternak kambing yang dapat disimpan dalam waktu lama.
"Pakan ternak yang mampu disimpan dalam jangka panjang dapat menjadi solusi dari permasalahan kekurangan pakan ternak saat kemarau di Gunung Kidul," kata Ketua Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan UGM Profesor Kustantinah saat ditemui di kampus UGM, Yogyakarta, Selasa (4/10/2016).
Menurut Kustantinah, kegiatan tersebut merupakan agenda pengabdian Fakultas Peternakan terutama dari Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak kepada masyarakat.
Kegiatan itu, katanya, bertujuan membagi pengetahuan kepada masyarakat langsung bagaimana cara membuat pakan ternak yang tahan lama bila disimpan dan memiliki potensi penuruan kualitas yang kecil.
"Dengan demikian, apabila para peternak mampu mengaplikasikan pembuatan pakan tersebut maka petani tidak harus merumput sehingga tenaga dapat dialokasikan ke kegiatan lain yang dapat menunjang ekonomi," kata dia.
Dosen Fakultas Peternakan lainnya, Prof Ristianto Utomo, menjelaskan dalam pembuatan pakan kambing memang memiliki sedikit perbedaan dibandingkan dengan pakan domba.
Ia mengatakan proses pengawetan kedua pakan memang relatif sama, yakni dapat memilih pola pakan komplit atau dengan pola fermentasi biasa, namun jika berbicara pilihan bahan ternak maka perlu memerhatikan tujuan pakan dibuat.
"Selain itu, ketersediaan bahan tingkat nutrisi yang diinginkan dan tingkat penerimaan ternak (palatabilitas) juga menjadi bahan pertimbangan," katanya.
Dosen Fakultas Peternakan UGM Prof Lies Mira Yusiati mengatakan beberapa pakan yang populer digunakan sebagai pakan, oleh peternak perlu diwaspadai kadar antinutrisinya. Ia mengingatkan pengetahuan tentang antinutrisi sama pentingnya dengan informasi tentang nutrisi itu sendiri.
"Penggunaan daun lamtoro yang memiliki protein tinggi, tetapi mengandung mimosin dapat menyebabkan keracunan hingga kematian, yang dicirikan dengan akutnya rambut kambing rontok," katanya. (Antara)