Geger Dimas Kanjeng, Ribuan Pengikut Mulai Pergi dari Padepokan

Siswanto Suara.Com
Selasa, 04 Oktober 2016 | 11:07 WIB
Geger Dimas Kanjeng, Ribuan Pengikut Mulai Pergi dari Padepokan
Wakil Ketua Komisi III Benny K. Harman dengan Ketua Yayasan Dimas Kanjeng, Marwah Daud Ibrahim, di Masjid Padepokan, Probolinggo, Jawa Timur, akhir pekan. [DPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ribuan pengikut Padepokan Dimas Kanjeng Probolinggo pimpinan Taat Pribadi mulai meninggalkan tenda-tenda padepokan di Dusun Cangkelek, Desa Wangkal, Gading, Probolinggo.

"Dari 3.119 orang pengikut sekarang tinggal 86 orang yang masih bertahan," kata Camat Gading, Slamet Hariyanto.

Camat mengimbau pengikut Taat Pribadi untuk segera meninggalkan padepokan.

"Kami mengatakan kepada mereka bahwa kalau mereka tidak pulang bisa jadi tumbal. Kami kan memikirkan mereka," katanya.

Dia menegaskan bahwa tak ada dari warganya yang jadi pengikut Taat Pribadi. Pengikut Taat Pribadi banyak yang berasal dari Pasuruan dan Situbondo serta luar Jawa.

Ditanya apakah selama beraktivitas pihak warga setempat merasa terganggu, Slamet Hariyanto mengatakan bahwa kegiatan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi sempat juga membuat khawatir.

Selain itu, warga yang berada di area tenda itu merasa tidak ada pekerjaan sama sekali dan dianggap pengangguran.

"Yang kami dan warga sempat resahkan itu karena pengikut padepokan tidak bekerja dan memang pengangguran, maka kami juga mengimbau untuk pengikut itu kembali dari padepokan ke daerah asal masing masing. Ada yang dari Bali, dan Pasuruan," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi memang sering melakukan istighasah besar serta bakti sosial di sekitar desa setempat.

"Para pengikutnya juga sering melakukan istighasah dan bakti sosial membagi sembako sejak tahun 2006, tapi uangnya tidak tahu dari mana kok tiba tiba mereka melakukan bakti sosial," tutur Slamet Hariyanto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI