Ketika Kesakralan Pesta Pernikahan Berubah Jadi Mencekam

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Selasa, 04 Oktober 2016 | 10:36 WIB
Ketika Kesakralan Pesta Pernikahan Berubah Jadi Mencekam
Seorang wanita yang jadi korban aksi bom bunuh diri di pesta pernikahan di Hasakeh tampak sedang mendapat perawatan dari dokter di sebuah rumah sakit setempat [AFP/Delil Souleiman]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tidak ada kata aman di daerah konflik. Fakta inilah yang terjadi saat kesakralan dan kegembiraan di sebuah pesta pernikahan di Provinsi Hasakeh, timur laut Suriah, tiba-tiba berubah jadi mencekam dan menakutkan.

Penyebabnya adalah ulah seorang pembom bunuh diri yang menjadikan pesta itu sebagai target. Akibatnya, sedikitnya 22 orang dilaporkan tewas pada serangan yang berlangsung, Senin (3/10/2016) waktu setempat.

"Seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di dalam ruangan di desa Tall Tawill pada pesta pernikahan salah satu anggota Pasukan Demokratik Suriah (SDF), menewaskan sedikitnya 22 warga sipil," kata Kepala Obsevatorium untuk Hak Asasi Manusia, Rami Abdel Rahman.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. Namun kuat dugaan, aksi ini dilakukan kelompok ekstrimis ISIS yang notabene musuh dari kelompok SDF di Utara Suriah.

Sementara itu, seorang saksi bernama Ahmad, yang terluka di kepala akibat ledakan itu, menggambarkan detik-detik pelaku saat melakukan aksinya.

"Saat pengantin bertukar sumpah ikatan pernikahan, saya melihat seorang pria mengenakan jaket hitam tebal di sampingku. Saya melihat dia tampak aneh dan beberapa detik kemudian ada ledakan besar. Orang-orang bergeletakan di tanah dan saya melihat banyak tubuh tercabik-cabik," ujar Ahmad.

Sementara itu, pihak Obrsevatorium untuk Hak Asasi Manusia di Suriah setempat awalnya sempat mengatakan pengantin pria turut jadi korban tewas dalam insiden itu.

Namun, salah satu kerabat korban kepada AFP mengatakan kedua pengantin dalam keadaan aman dan baik-baik saja.

Sedangkan, sebuah sumber di rumah sakit di kota Hasakeh mengatakan lebih dari 20 orang meninggal dan puluhan luka-luka akibat aksi keji itu. (AFP)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI