Suara.com - Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), Gita Wirjawan, mengungkap wejangan yang diberikannya kepada Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir saat di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Agustus lalu.
Gita menjelaskan, sebelum berangkat, dia sempat berkata kepada Tontowi/Liliyana bahwa sukses yang diraih pada Olimpiade 2016 bukan hanya jadi kemenangan perorangan atau lembaga, tapi juga jadi milik seluruh rakyat Indonesia.
Pernyataan yang membakar semangat Tontowi/Liliyana ini disampaikan Gita dalam acara pesta lanjutan kecil-kecilan kesuksesan Tontowi/Liliyana di Olimpiade bersama pengurus provinsi PBSI di Lagoon Cafe, Hotel Sultan, Jakarta, Senin (3/10/2016) malam.
"Dukungan kepada tim Indonesia saat bertanding di Rio kemarin, sangatlah besar. Baik dari tim pendukung yang datang langsung, maupun yang berada di Indonesia. Setelah kembali ke Indonesia, kondisi penyambutannya pun begitu meriahnya," kata Gita mengawali sambutannya.
"Saya sempat bilang ke Owi/Butet--sapaan Tontowi/Liliyana--sebelum mereka ke Olimpiade, bahwa kalau menang, kalianlah yang paling patut untuk kemenangan tersebut. Tapi kemenangan kalian merupakan milik rakyat Indonesia."
"Saya di sini disaksikan oleh representatif dari 34 provinsi, yang mewakili aspirasi, kepentingan dan pandangan 250 juta manusia di Indonesia. Dan saya ingin teman-teman dari seluruh daerah merasa memiliki kemenangan tersebut," lanjutnya.
"Jangan sampai teman-teman ada yang berpikir, tidak memiliki kemenangan tersebut. Saya juga berharap ini menjadi kenangan yang postif untuk ke depannya. Karena saya yakin tanpa doa dan dukungan masyarakat, Owi/Butet tidak akan memiliki spirit untuk menang," pungkas Gita.
Seperti diketahui, Owi/Butet jadi satu-satunya penyumbang medali emas bagi Merah Putih di pesta olahraga empat tahunan sejagat raya itu. Pencapaian ini sekaligus mengembalikan lagi tradisi medali emas dari cabang bulutangkis.
Cabang olahraga tepok bulu ini sempat absen menyumbang emas pada Olimpiade 2012 di London, setelah di Olimpiade 2008 Beijing, pasangan Hendra Setiawan/Markis Kido, berjaya di partai puncak ganda putra bulutangkis.
Sementara itu, sebelumnya, PBSI juga mengadakan rapat pleno dengan pengurus pusat, jelang Musyawarah Nasional (Munas) PBSI. Munas PBSI akan digelar di Surabaya, Jawa Timur, pada 30 Oktober-1 November 2016.
Rapat pleno menetapkan agenda munas, yang terdiri dari laporan pertanggungjawaban PBSI periode 2012-2016, program kepengurusan PBSI periode berikutnya, serta pemilihan ketua umum dan kepengurusan PBSI 2016-2020.
Achmad Budiharto ditunjuk sebagai ketua panitia Munas PBSI, Anton Subowo sebagai streering committee, sedangkan Fuad Basya sebagai ketua tim penjaring bakal calon ketua umum PP PBSI.
Pendaftaran bakal calon ketua umum dibuka pada 15-27 Oktober 2016. Sementara proses verifikasi diadakan pada 27-30 Oktober 2016.