Suara.com - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait menilai kasus pencabulan anak di bawah umur yang dilakukan tersangka ABCS harus menjadi perhatian orangtua. Orangtua harus bisa terus menjaga buah hatinya dari predator anak yang beroperasi di media sosial.
"Kasus ini sangat membuat masyarakat trauma besar karena korbannya begitu banyak, tidak perlu ahli IT tapi dengan gampangnya menggunakan facebook dan sebagainya. Ini adalah peristiwa akumulasi dari kasus lain, Komnas PA beri apresiasi untuk krimsus," kata Arist di Polda Metro Jaya, Senin (3/10/2016)
Arist mengungkapkan tersangka sangat lihai mengelabui anak-anak lewat media sosial. Dia bisa mengendalikan mereka. Misalnya, menipu korban dengan mengatakan bisa menerawang sisi negatif korban lewat foto bugil yang dikirim. Lalu, dia juga bisa menggiring korban untuk membuat video sex.
"Saya bicara sendiri dengan pelaku kemarin, dan kita dapat info Bukan hanya gambar seperti ini tapi mampu meminta korbannya untuk membuat video yang sangat ekstrim. Ini patut dibongkar, bisa dikenakan pasal pornografi dimana UU IT berlaku dan UU Perlindungan Anak," kata dia.
Arist mengingatkan para orangtua untuk mengawasi aktivitas anak-anak di media sosial yang semakin canggih.
"Dengan diungkapnya kasus ini orangtua diharap memberi perhatian serius karena telah terjadi tsunami teknologi dan info yang menyebabkan anak-anak menjadi korban," kata Arist
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Fadil Imran juga meminta orangtua harus melek teknologi.
"Saya kira ini perlu diperhatikan seluruh orangtua jangan mau dibilang ortu yang ketinggalan zaman, ortu yang kuno, cemen, tidak kekinian, gaptek terus membebaskan anaknya menggunakan gadget tanpa mendapat bimbingan krn sebuah kemustahilan juga kalau kita melarang penggunaan teknologi," kata Fadil.
ABCS dibekuk polisi karena melakukan pencabulan terhadap anak-anak dengan saluran media sosial. Pelaku mengincar anak-anak berusia 10-15 tahun. Setidaknya dia sudah mengumpulkan 150 foto bugil anak.
Bahkan, dia juga telah memperkosa salah satu korban berinisial MM. Korban diperkosa sebanyak tujuh kali oleh pria tamatan SMK jurusan Tata Boga tersebut.