Suara.com - Kekerasan terhadap jurnalis kembali terjadi. Kali ini melibatkan Kontributor Net TV, Soni Misdananto saat melakukan peliputan di Madiun, Minggu (2/10/2016). Diduga, sejumlah oknum anggota TNI Angkatan Darat Batalyon Infanteri 501 Rider Madiun telah menghajar dan merusak peralatan kerja Soni.
AJI tidak diam, pernyataan sikap pun dikeluarkan AJI Kediri yang engutuk tindakan kekerasan aparat TNI terhadap jurnalis yang tengah melakukan tugas jurnalistik yang dilindungi oleh Undang undang Pers Nomor 40 tahun 1999.
"UU tersebut dengan tegas menyatakan bahwa jurnalis dilindungi dari tindak dan atau perampasan alat-alat kerja, serta tidak boleh dihambat atau diintimidasi oleh pihak manapun," terang Ketua AJI Kediri, Afnan dalam keterangan resminya, Minggu (2/10/2016).
Dia menegaskan, AJI Kediri juga meminta pengusutan mendalam atas insiden penganiayaan ini oleh Panglima TNI. Tidak hanya itu, Afnan menambahkan, pihaknya meminta Panglima TNI melakukan evaluasi terhadap jajaran di bawahnya tentang tugas pokok prajurit dalam melindungi dan mengayomi masyarakat, mengingat kasus pemukulan terhadap jurnalis makin kerap terjadi.
Para oknum yang terlibat, ia minta agar pelaku dihukum seberat-beratnya.
"Kami minta anggota TNI Angkatan Darat Batalyon Infanteri 501 Rider Madiun yang melakukan penganiayaan kepada rekan kami Soni Misdananto," tuturnya.
AJI Kediri pun mendesak Dewan Pers dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia melakukan upaya khusus terhadap institusi TNI, untuk menghentikan tindak kekerasan terhadap pekerja media dan masyarakat sipil.
Kekerasan ini bermula saat Soni melakukan perjalanan menuju Madiun, di sekitar perempatan Te'an terlihat sejumlah aparat gabungan TNI dan Polisi yang berjaga mengamankan Suroan. Kemudian, muncul konvoi kendaraan paling depan anggota perguruan silat yang menabrak kendaraan pengguna jalan yang berhenti di lampu merah.
Secara spontan, Soni mengeluarkan kamera mengabadikan peristiwa kecelakaan itu. Di tengah merekam peristiwa itu, muncul sejumlah anggota TNI AD Yonif 501 Rider Madiun yang menyerbu dan menghajar peserta konvoi yang terlibat kecelakaan tersebut.
Soni pun tetap merekam peristiwa itu hingga tiba-tiba sejumlah anggota TNI mendatangi dan menginterogasinya. Usai menjelaskan identitasnya sebagai Kontributor Net TV, salah satu prajurit meneriaki kawan-kawannya yang terlibat pemukulan peserta konvoi.