Suara.com - Politisi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, menilai penggusuran yang dilakukan di zaman Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terhadap pemukiman warga yang menempati di bantaran sungai, semata-mata untuk memberikan rasa aman dan nyaman.
Setidaknya, menurut Adian, relokasi warga ke rumah susun yang diberikan Pemprov DKI membuat masyarakat tidak lagi merasakan banjir musiman yang kerap melanda ibu kota.
"Dia (Ahok) enggak cuma gusur orang, tapi kasih penggantian," kata Adian dalam diskusi bertemu "Seteru Panas Pilkada DKI, Siapa Kuat?" di kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (29/9/2016).
"Kalau kita bandingkan dengan tempat asal meraka seperti di pinggir kali, rel kereta, itu Ahok jauh lebih manusiawi," tambah Adian.
Mantan aktivis 98 itu juga membandingkan cara Ahok menggusur pemukiman warga dengan proses penggusuran yang terjadi di Jakarta pada era Orde Baru.
Secara spesifik, dia mencontohkannya terkait pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang telah banyak menggurus rumah warga tanpa adanya proses penggantian.
"Penggusuran di era Orde Baru seperti TMII, itu penggusuran besar-besaran, tapi enggak ada penggatian. Dibandingkan Orde Baru, Ahok lebih baik," jelasnya.
Di sisi lain, anggota DPR dari Fraksi PDI P ini mencoba memberikan penilaian terhadap kepemimpinan Ahok untuk mengurus Jakarta menggantikan Joko Widodo sebagai Gubenur DKI.
Menurutnya, apa yang telah dikerjakan Ahok, sudah banyak yang telah dirasakan sebagian masyarakat Jakarta.
"Memang harus banyak kerja, dibanding bicara. Perlu energi besar. Itu sudah dibuktikan (dia). Jangan lihat apa yang dikatakan, tapi kita lihat apa yang dikerjakan, ketika dia menggantikan pak Jokowi," kata Adian.