SBY Akan Putuskan Pemecatan Ruhut

Kamis, 29 September 2016 | 11:59 WIB
SBY Akan Putuskan Pemecatan Ruhut
Ruhut Sitompul [suara.com/Bagus Santosa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dorongan Politikus Demokrat Ruhut Sitompul untuk dipecat dari Partai Demokrat menguat setelah dukungan Ruhut tidak berubah dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017.‎

‎Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto mengatakan keputusan pemecatan Ruhut  dari Partai Demokrat ada di tangan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

‎"Keputusan tetap di tangan SBY," kata Agus di DPR, Kamis (29/9/2016).

Ruhut didorong dipecat karena berbeda pendapat dengan Partai dalam Pilkada DKI Jakarta. Partai Demokrat sudah mengusung Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, sedangkan Ruhut tetap berkukuh mendukung calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Agus mengatakan persoalan perbedaan pendapat ini telah dibawa ke Komisi Pengawas Partai Demokrat. Saat ini, Komwas sudah menjalankan tugasnya dan nanti hasilnya akan disampaikan ke SBY. Setelah itu, SBY akan mendeklarasikan keputusan Komwas itu.

"Saat ini permasalahnnya sudah ditangani oleh Komwas, nanti akan bersidang, dia dipanggil, untuk memberikan keterangan. Untuk bersidang terus dan akhirnya ambil putusan yang akan diambil Ketum dan Sekjen," Wakil Ketua DPR itu.

Sebelumnya, W‎akil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo menilai pernyataan Ketua DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul sudah keterlaluan. Ruhut menyindir pola pikir Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono seperti tukang parkir.

"‎Ya, (Ruhut sudah menyinggung) mulai dari Bu Nurhayati, Pak Amir, Pak Syarief, saya, sekarang Mas Ibas. Sudah sangat keterlaluan ini, bahkan di internal WA grup PD sudah beredar petisi pemecatan Ruhut yang diamini oleh mostly anggota PD‎‎," kata Roy kemarin.‎

Pernyataan Ruhut merupakan reaksi atas sikap putra bungsu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang memintanya mundur karena berseberangan dengan keputusan partai. Demokrat mengusung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, sementara Ruhut mendukung Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Lantas, Ruhut mengatakan: "Bagaimana partai politik mau maju kalau cara berpikir tokohnya seperti tukang parkir? Karena hanya pekerjaan tukang parkirlah yang mengatakan mundur, kiri, kanan, stop, gopek bang."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI