“Setelah sadar lampunya gelap dan baru dinyalakan. Saya juga gak tahu ini ada BAPnya atau tidak, saya waktu itu belum ngerti,” Jessica menambahkan.
Dia mengaku sempat diperiksa Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan saat masih menjabat Kepala Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Polda Metro Jaya yang saat itu memimpin penanganan kasus pembunuhan Mirna.
“Saya ditaruh diruang meeting Pak Krishna Murti dan banyak orang berdatangan dan mengetes saya. Dan sebelum jadi tersangka saya pernah dihipnoterapi. Di situ yang saya ingat ada Pak Herry Heryawan dan awalnya saya sadar disuruh jawab tanpa bersuara yes and no. Tapi lama-lama saya tidak sadar, dan saat itu saya tidak didampingi pengacara,” kata Jessica.
Jessica mengaku mendapatkan perlakuan di luar agenda pemeriksaan
“Setelah itu saya ingatnya tiba-tiba pak Herry bilang 'kamu tipe saya banget,'” katanya.
Jessica juga mengaku dipaksa untuk mendatangi BAP tanpa ada pemberitahuan tujuan dari pemeriksaan tersebut.
“Saya juga maunya menolak pemeriksaan psikologi untuk BAP tapi saya gak punya kekuasaan untuk menolaknya. Saya disuruh isi tes dan diwawancara. Tanpa ada pemberitahuan tujuan pemeriksaan atau ini rahasia,” kata Jessica.