Suara.com - Pebalap LCR Honda, Cal Crutchlow, mengkritik keras keputusan Ducati merekrut Jorge Lorenzo untuk bertandem dengan Andrea Dovizioso pada kompetisi balapan MotoGP tahun depan.
Crutchlow menjelaskan, gaya balap juara bertahan MotoGP itu tidak cocok dengan karakter motor Ducati jika pabrikan motor terkemuka asal Italia itu ingin kembali ke jalur tangga juara dunia.
Pebalap asal Inggris itu pun menilai, seharusnya Ducati merekrut kompatriot Lorenzo asal Spanyol yang juga juara dunia MotoGP dua kali, Marc Marquez, sebagai pebalap utama mereka musim depan.
Pernyataan Crutchlow bukan tanpa alasan. Pasalnya, dia pernah semusim merasakan betapa sulitnya mengoptimalkan kinerja motor Ducati Desmosedici.
Pengalaman itu dia rasakan pada musim 2014. Kala itu, Crutchlow yang berduet dengan Dovizioso, hanya menempati peringkat 13 klasemen akhir dengan poin 74.
Prestasi terbaiknya saat itu adalah menempati peringkat ketiga pada Grand Prix Aragon, di bawah Lorenzo dan Aleix Espargaro (NGM Forward Racing).
"Jika mereka (Ducati) mencari pebalap yang bisa memenangkan gelar juara dunia, apakah saya berpikir itu adalah dia (Lorenzo)? Tidak. Harusnya Marc Marquez," kata Crutchlow, 30 tahun.
"Padahal, waktu itu dia (Marc) akan habis kontraknya. Hanya saja, Ducati tidak memberikan penawaran yang bagus untuknya--atau Marc yang tidak mau," tambahnya.
Seperti diketahui, musim depan Lorenzo akan hijrah ke Ducati setelah sembilan musim bersama Yamaha. Pebalap berusia 29 tahun itu menggeser posisi Andrea Iannone yang akhirnya berlabuh ke Suzuki.
Sementara itu, Ducati belum lagi jadi juara dunia kontruktor sejak musim 2007. Ketika itu, mereka berhasil mendominasi balapan kuda besi ini berkat pebalapnya, Casey Stoner, yang juga keluar sebagai juara dunia di musim tersebut. (Motorsport)