Suara.com - Jessica Kumala Wongso, terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, mengaku sangat tertekan saat diperiksa oleh penyidik Polda Metro Jaya. Hal ini disampaikan Jessica di persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat hari ini, Rabu (28/9/2016).
"Kondisi saya saat itu tertekan seolah–olah di hadapan polisi saya harus jawab semua pertanyaan. Dan sekarang saya lebih rileks," katanya.
Dalam sidang ini, Jaksa Penuntut Umum mencecar Jessica apa saja yang dilakukan ketika menunggu Mirna dan Hanie di kafe Olvier pada tanggal 6 Januari 2016 lalu.
"Terus saya duduk, lihat menu, lihat sekeliling dan liat handphone. Saya juga nggak ingat detailnya waktu kopi datang dan pesanan apa yang datang duluan saya tidak ingat," ujar Jessica menuturkan.
Dalam keterangannya, Jessica mengaku tak ingat secara detil soal pesanan es kopi vietnam yang dipesannya untuk Mirna. Namun, dia ingat ketika seorang pelayan menyajikan minuman tersebut di meja.
"Kalau ditanya detailnya saya nggak ingat. Yang pasti warna susunya putih, kayak susu indomilk. Dan yang ada di atas meja, ada gelas transparan, cangkir dan teko serta sedotan seingat saya ada di sebelah kanan saya," kata dia.
Jessica tak membantah sempat mencium aroma kopi yang disajikan di meja nomor 54 itu. Dia pun bereaksi dan bertanya kepada si pelayan.
"Pas kopi dituang saya cuma komen, 'wangi kopinya strong banget ya mas?'," kata Jessica.
Jessica didakwa jaksa membunuh Mirna dengan cara meracun melalui kopi yang dipesannya. Dalam dakwaannya, jaksa menyebut Jessica sakit hati dengan Mirna setelah dinasehati.