Bupati Purwakarta Dicegat Pelajar SMP

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 27 September 2016 | 23:58 WIB
Bupati Purwakarta Dicegat Pelajar SMP
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bersama para pelajar di sebuah acara. (suara.com/Pebriansyah Ariefana)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pelajar SMP, pada Selasa (27/9/2016), mencegat Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang sedang dalam perjalanan usai menghadiri sebuah acara di wilayah Kecamatan Bojong.

Iman, nama pelajar kelas IX SMP Terpadu Cileunca Kecamatan Bojong, Purwakarta itu nekat memberhentikan perjalanan Dedi dan meminta untuk mengikutinya ke rumah salah seorang kerabatnya.

"Pak, ayo ke rumah saudara saya Pak. Kasihan dia, masih anak-anak tapi tidak boleh sekolah oleh orang tuanya," kata Iman yang langsung menghentikan langkah bupati.

Sesaat kemudian, permintaan Iman dipenuhi bupati. Ia langsung menuju rumah yang ditunjukan oleh Iman.

Sesampainya di rumah itu Dedi bertemu dengan Herman Jayadihardja, orang tua bocah 8 tahun bernama Angga Suherman. Kepada Herman, Bupati Dedi menanyakan alasan mengapa puteranya tak diizinkan bersekolah.

Lalu dengan polos Herman menjawab kalau anaknya tersebut sudah memiliki ijazah, sehingga tidak perlu lagi menjalani pendidikan di sekolah.

Tetapi setelah diselidiki, ternyata Herman, orang tua Angga tersebut mengalami gangguan jiwa. Bahkan menurut keterangan kerabatnya, sudah empat kali dia menjalani pengobatan di Rumah Sakit Jiwa Cisarua Bandung Barat, namun belum mendapat hasil yang diharapkan.

Herman diketahui menderita gangguan jiwa sejak ditinggal istrinya yang menjadi tenaga kerja wanita. Perilaku aneh ini muncul karena istrinya tidak memberikan kabar berita tentang keadaannya di tempat perantauan.

Merasa prihatin terhadap masa depan pendidikan anaknya, Dedi kemudian meminta guru di sekolah setempat agar setiap hari datang ke rumah Herman untuk mengajar anaknya, Angga.

"Bu, tolong ini Angga diajari pelajaran sekolah. Kalau terus tidak diizinkan ayahnya untuk keluar rumah, Ibu datang saja setiap hari. Saya tambah honor Ibu Rp1,5 juta," kata Dedi.

Bupati juga memberikan bantuan berupa uang sebesar Rp3 juta untuk Angga agar dapat membeli peralatan sekolah. Selain itu, Angga juga akan memulai berternak domba, setelah mendapat sumbangan dari bupati. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI