Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arif Poyuono menyebutkan adanya pertemuan antara Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebelum Gerindra dan PKS mengumumkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno menjadi calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta periode 2017-2022. Lalu, apa tujuan kedatangan Pratikno?
"Intinya Pak Pratikno bukan menghalangi. Tapi Anies sebagai kawan Pratikno dari UGM. Justru dari pembicaraan mendukung. Menguatkan Anies didukung Prabowo," kata Arif, Selasa (27/9/2016).
Arif juga menyebutkan kedatangan Pratikno menemui Prabowo pada detik-detik akhir untuk membawa pesan khusus dari Istana.
"Artinya jago Jokowi bukan Ahok (Basuki Tjahaja Purnama). Mengirim Pak Pratikno sebagai perwakilan Jokowi untuk dukung Anies," Arief menambahkan.
Arif menyebut dukungan Jokowi kepada Anies menjadi calon gubernur sebagai wujud terimakasih atas dedikasi Anies selama menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Menurut Arif setelah Anies dicopot dari jabatan mendikbud, Jokowi menawarkan jabatan duta besar, namun ditolak. Sebagai gantinya, menurut Arif, Jokowi menitipkan Anies ke Prabowo untuk diusung sebagai calon gubernur.
"Sebagai balas budi Pak Jokowi ke Mas Anies. Karena Mas Anies nggak mau ditawari sebagai duta besar. Justru Anies yang dititipkan Jokowi ke Pak Prabowo lewat Pak Pratikno," tutur dia.
Atas kabar adanya pertemuan tersebut, Sekretariat Negara membantah, apalagi untuk membahas calon gubernur.
"Menteri Sekretaris Negara Pratikno tidak pernah bertemu Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon ataupun pemimpin Partai Gerindra lainnya untuk membicarakan apalagi mengintervensi proses penentuan pasangan calon peserta Pilkada DKI Jakarta yang akan diusung Partai Gerindra."