Suara.com - Wakil Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPRD Jakarta Prasetio Edi Marsudi, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia Provinsi Jakarta Raja Sapta Ervian serta sejumlah pejabat mengunjungi atlet hoki Dadan Mochammad Ramdhani yang tengah dirawat di ruangan Yosef 3, Rumah Sakit Santo Borromeus, Bandung, Jawa Barat, Selasa (27/9/2016).
Djarot dan rombongan hanya sekitar 15 menit berada di sana. Ketika itu, kondisi kesehatan Dadan masih lemah dan terbaring di ranjang perawatan.
"Jadi beliau harus istirahat dan ditunggu istrinya, sama kita punya dokter dari KONI yang mendampingi," kata Djarot usai membesuk Dadan.
Dadan merupakan center back atlet hoki perwakilan Jakarta yang dikirim ke Pekan Olahraga Nasional XIX yang berlangsung di Jawa Barat.
Meski cidera setelah kena pukulan lawan saat tanding, kata Djarot, guru olahraga SMP Negeri 201 Jakarta itu tetap semangat untuk melanjutkan pertandingan.
"Dia sampaikan bahwa ketika dia dipukul, tidak ada bola dan tidak ada perebutan bola. Ini memang sengaja dipukul dari belakang. Maka langsung jatuh pingsan oleh atlet saudara kita dari Papua Barat," ujar Djarot.
Djarot berharap kasus Dadan menjadi pembelajaran untuk Pengurus Besar Persatuan Hoki Seluruh Indonesia untuk lebih tegas menindak pelanggaran atlet. Djarot tidak puas atlet yang memukul Dadan hanya diberi kartu merah.
"Kalau sada kasus seprti ini, menurut hemat saya seharusnya sudah didiskualifikasi sebagai atlet. Sehingga betul-betul kita didik atlet kita yang fair play," katanya.
Djarot menegaskan seluruh biaya pengobatan atlet yang berlaga pada PON akan ditanggung pemerintah DKI.
Mengenai kondisi kesehatan Dadan saat ini sudah semakin baik, sehingga dalam waktu dekat sudah bisa dilarikan ke hotel tempat kontingen DKI menginap, selanjutnya dibawa ke Jakarta.