Laporan berikutnya, kata John, terjadi pada 26 Oktober 2015, di mana polisi menerima panggilan dari Patrick O'Connor yang menyebutkan bahwa Jessica kembali mengancam bunuh diri.
"Jessica Wongso mengirimkan pesan singkat dan menyatakan bahwa dia mencoba meracuni diri sendiri dengan menggunakan karbon dioksida. Polisi kemudian tiba, dan pada saat polisi tiba polisi mencium karbon terbakar dari apartemen. Polisi kemudian mengeluarkan Jess ke halaman," kata dia.
Pada tanggal 15 November 2015, pihak kepolisian kembali menerima laporan dari Patrick perihal adanya ancaman bunuh diri dari Jessica yang disampaikan melalui pesan singkat.
"Polisi kemudian menemukan Scoth di samping tempat tidur dan pisau besar di atas tempat tidur. Nyonya Wongso mengaku tidak mengetahui bahwa ada pisau ada di situ.Dia tidak bisa ingat. Dan dia mengatakan juga bahwa dia mengalami masalah berjalan dalam tidur," kata John.
"Pada saat polisi menunggu kedatangan kesehatan jiwa, polisi juga melihat bahwa detektor asap ditutup pelastik dan lakban. Mereka kemudian melepaskan semua detektor asap. Dan kemudian menyerahkan Nyonya Wongso ke tim krisis yang telah datang," kata John menambahkan.
Dia juga menjelaskan adanya laporan pada 16 November 2015 yang lagi-lagi disampaikan Patrick. Laporan tersebut, kata John berisi ancaman Jessica yang ingin kembali menyikati dirinya sendiri. "Polisi kemudian mereka meminta bantuan pemadam kebakaran untuk paksa buka pintu depan. Polisi menemukan obat-obatan di samping tempat tidur dia," katanya
John juga kembali menjelaskan jika Patrick kembali melayangkan laporan kepada polisi pada 21 November 2015. Laporan tersebut, kata John yakni Jessica terpengaruh minuman keras dan ingin kembali melakukan bunuh diri.
"Polisi masuk dan menemukan sebotol Whisky di tempat tidurnya," terang dia.
"Pada saat bicara dengan Nyonya Wongso, polisi menyadari bahwa ada tiga surat di meja dapur. Satu surat menyatakan bahwa Patrick yang bersalah atas kematiannya. Sedangkan dua surat lainnya ditujukan kepada keluarga dan rekan kerja untuk selamat tinggal. Surat kepada keluarga juga berisikan uang. Polisi yang menangani kasus ini percaya bahwa ini surat bunuh diri," imbuhnya.
Laporan selanjutnya, kata John juga kembali dilakukan Patrick t pada 24 November 2015. Patrick melaporkan Jessica memiliki masalah kejiwaan serius yang selalu mengancam akan kembali melakukan bunuh diri melalui sambungan telepon.
Laporan ke-11, yakni terjadi pada 25 November 2015. Laporan ini dibuat atas respon dari laporan sebelumnya, yang memerintahkan untuk mengekang perilaku Jessica di masa mendatang.