Suara.com - Pemimpin Agung Republik Iran Ayatollah Ali Khamenei meminta mantan presiden Mahmoud Ahmadinejad tak maju dalam pemilu presiden tahun depan. Hal ini disebut-disebut dilakukan untuk memenangkan presiden incumbent Hassan Rouhani.
Ahmadinejad memang belum blak-blakan menyatakan keinginannya maju dalam pilpres Iran. Namun, dalam pidatonya di depan publik belum lama ini, ada kesan dirinya ingin kembali terjun ke politik.
"Dia (Ahmadinejad) datang kepada saya, dan saya bilang jangan mencalonkan. Menurut saya ini bukan lagi kepentingan politiknya," kata Khamenei seperti dilansir laman Reuters.
"Ini (jika Ahmadinejad maju) akan menciptakan oposisi yang bipolar dan sangat berbahaya," lanjutnya.
Seperti diketahui, popularitas Rouhani menjelang pemilu terdongkrak setelah dia berhasil mencapai kesepakatan dengan negara Barat terkait sanksi proyek nuklir.
Sementara itu, kandidat kuat capres lainnya, Komandan Garda Revolusi Qassem Solemaini juga telah membatalkan niatnya mencalonkan diri di pemilu mendatang. Seperti diketahui, Qassem merupakan pemimpin militer Iran yang sukses membungkam perlawanan ISIS di Irak dan Suriah.
Ahamdinejad memenangkan Pemilu Iran pada 2005 lalu. Tahun 2009, dia kembali terpilih namun kemenangannya sempat diwarnai protes. Insiden ini menyebabkan ratusan orang ditangkap dan beberapa diantaranya meninggal dunia.
Undang Undang Iran melarang seorang presiden memimpin selama tiga periode berturut-turut. Ahmadinejad berpeluang maju setelah tampuk kekuasaan dijabat Rouhani. (Reuters)