Suara.com - Keputusan Partai Demokrat mengusung Agus Harimurti Yudhoyono menjadi calon gubernur Jakarta, bukan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), mengejutkan banyak kalangan. Soalnya, yang selama ini terjun ke dunia politik adalah Ibas. Sedangkan Agus lebih dikenal dengan kariernya di TNI Angkatan Darat ketimbang politik.
Agus adalah putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, sedangkan Ibas adalah putra bungsu.
Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin memastikan hal tersebut tidak mengganggu Ibas yang sekarang menjabat Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat periode 2015-2020.
"Tidak ada iri, yang jelas kakak beradik ini melihatkan kekompakan dan jiwa besarnya untuk saling mendukung," kata Amir, Senin (26/9/2016).
Amir menjelaskan kenapa bukan Ibas yang diusung. Partai Demokrat masih membutuhkan Ibas. Posisi Ibas, katanya, sangat strategis. Dengan posisi tersebut, katanya, Ibas bisa memberikan masukan dan dukungan kepada Agus.
"Mas Ibas kan punya posisi strategis di DPR, dan (dia) diminta pendapatnya juga. Dia serahkan sepenuhnya kepada Mas Agus untuk mempertimbangkan segala sesuatunya, dan tetap menghargai kakaknya," kata Amir.
Agus telah diputuskan untuk berpasangan dengan mantan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Sylviana Murni. Mereka diusung Demorkat, PPP, PKB, dan PAN. Mereka akan menghadapi calon petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Nasdem, Golkar, dan Hanura. Serta pasangan yang diusung Gerindra dan PKS, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.