Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama siap bertanggungjawab terkait ambruknya atap dan pagar Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Sabtu lalu. Ahok, begitu dia biasa disapa, mengaku telah mengutus staf pribadi untuk datang ke rumah para korban.
"Ya kita sudah turunkan dinkes, bahkan saya sudah tugaskan staf pribadi saya sampai sudah ke rumah duka, ada foto. Ada dua anak, satu SMP, satu SD itu sudah jadi anak yatim piatu karena sudah dari dulu ibunya janda," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (26/9/2016).
Ahok juga mendapat laporan bahwa salah satu korban meninggal adalah seorang perempuan lanjut usia. Mantan Bupati Belitung Timur ini pun memastikan bakal membiayai pendidikan orang yang ditinggal orangtuanya.
"Saya sudah bilang staf saya, kalau mereka nggak ada yang tanggung sekolahnya kita tanggung walaupun dia orang Depok. Kita urusin sekolahnya," ujarnya menuturkan.
Peristiwa robohnya JPO Pasar Minggu terjadi akibat hujan deras disertai angin kencang pada pukul 15.20 WIB. Insiden menelan 11 korban, empat diantaranya meninggal dunia.
Tiga diantara korban meninggal adalah Sri Hartati (52), dan dua cucunya, yakni Aisyah Zahra (8), dan Abdiyu (4). Korban lainnya bernama Lilis Pancawati.